"Ini kemana lagi jalannya? Papa udah lupa." kata om Sandi saat berhadapan dengan perempatan.
"Kiri kiri, sein nya dari sekarang Sandii!" omel tante Ratih yang duduk di kursi penumpang depan sebelah om Sandi.
"Iya, ini udah dinyalain seinnya!" balas om Sandi tak mau kalah.
"Nah, abis ini lurus terus nanti sebelah kanan ada warungan pecel lele, disitu enak sambelnya." kata tante Ratih.
"Iya, ntar bilang dulu sebelum nyampe tempatnya biar gak berenti mendadak."
Aku hanya senyum-senyum di kursi belakang dengan Bimo, dia sepertinya sudah biasa lihat bagaimana orang tuanya berlaku satu sama lainnya. Ini pertama kalinya aku lihat situasi orang tua yang seperti ini, karena ayahku tidak seperti om Sandi, ayahku seringkali bicara atau bercanda disaat perlu saja, dan bisa di bilang agak lebih kaku di banding papa Bimo. Juga gengsinya tinggi sekali.