Dion meraih tangan Yura, meletakkannya ke depan mulutnya dan menciumnya. Dia melakukannya seolah sedang menyatakan bahwa Yura adalah miliknya. Dia mengangkat alisnya dengan bangga ke arah Iqbal. Dalam hatinya dia berkata, "Sangat menyenangkan memiliki dia di sisiku."
Iqbal tidak marah saat melihat tindakan kekanak-kanakan Dion, tapi justru mengangkat alisnya. Dengan tangan di saku, dia berjalan ke arah Dion sambil tersenyum, "Sepupuku tersayang, sudah lama sekali aku tidak berjumpa denganmu."
Sepupu? Yura mendengar perkataan Iqbal dan menatap Dion dengan heran. Pernyataan ini membuat raut wajah Dion langsung kaku. Dia melirik Iqbal dengan dingin, "Aku tidak berharap kamu berada di Bandung saat ini."
Iqbal mencibir, "Sepupuku sayang, ada banyak hal yang tidak kamu duga, tapi yang tidak aku duga adalah kamu bisa menjadi sainganku dalam hal percintaan. Sungguh menakjubkan."