ดาวน์โหลดแอป
90.07% My Second Adventure With My Friends (Indonesia) / Chapter 118: Aku Memang Lebih Hebat Darimu

บท 118: Aku Memang Lebih Hebat Darimu

Moria yang terus-menerus di katakan Tokek oleh Luffy menjadi marah dan berkata pada pasukan Zombie miliknya "Serang mereka dan tunjukkan kekuatan kalian para Zombie-zombieku...!"

Para Zombie yang mendapatkan perintah Moria segera berlari ke arah Luffy dan lainnya. Termasuk Zombie Leluhur Kuina yang memiliki bayangan Brook

"Akhirnya mereka memutuskan untuk maju, aku sudah merasa bosan di sini.." Kata Kaya

"Kaya, aku akan menahan gerakan mereka. Kau yang menghabisi mereka ya.." Kata Vivi

"Baik Vivi-chan.." Jawab Kaya

Vivi kemudian membuat tumbuhan di kaki beberapa Zombie untuk menahan pergerakan mereka. Dan Kaya akan menyerang Zombie-zombie itu dengan Pistol yang terlihat persis The Dx 12 miliknya

Setiap Tembakan yang berasal dari Pistol Kaya akan membuat tubuh para Zombie itu berlubang dan menjadi terbakar

"Cahaya bukan hanya bisa mengobati tapi juga untuk menyerang.." Kata Kaya dengan bangga

--------

"Yohohoho, Aku tidak menyangka kau akan kembali ke tempat ini.." Kata Zombie Ryuma

"Kali ini tidak akan seperti sebelumnya.." Kata Brook

"Tidak akan ada perbedaan, seharusnya kau mengerti bahwa level kekuatan tubuh kita itu berbeda.." Kata Zombie Ryuma

"Lagipula itu wajar, karena aku memiliki tubuh Pendekar Pedang Legendaris yang pernah menebas Naga dengan satu serangan.." Kata Zombie Ryuma

"Kau itu adalah bayanganku..!" Kata Brook

"Ya, sebaiknya kau tidak mengakui dirimu sebagai leluhurku.." Kata Kuina yang berada di samping Brook

"Kau adalah..?" Tanya Zombie Ryuma

"Aku adalah Shimotsuki Kuina, Shimotsuki Ryuma adalah Leluhurku..!" Jawab Kuina

"Sebagai salah satu keturunannya, Aku tidak bisa membiarkan tubuh leluhurku di perlakukan seperti ini..!" Kata Kuina yang lalu mengeluarkan pedang miliknya dan menatap Zombie Ryuma

Tiba-tiba Kuina muncul tepat di depan Zombie Ryuma dan siap menebas ke arahnya. Reaksi Zombie Ryuma juga tidak lambat, dia segera menangkis Pedang milik Kuina

"DIIIINGG...!"

Gelombang Kejut kecil terjadi saat Pedang mereka berdua saling bertabrakan

"Kau cukup hebat, meski tidak sehebat orang disana.." Kata Zombie Ryuma yang sedikit melirik ke arah Zoro yang juga sedang melihat ke arahnya

Kuina melompat ke belakang dan kemudian sedikit melirik Zoro dan berkata pada Zombie Ryuma

"Meski Zoro bukan anggota keluarga Shimotsuki, tapi kami berdua tumbuh bersama dengan mendengar banyak legenda tentang Leluhurku, Shimotsuki Ryuma.."

"Yohoho..Bukankah kau seharusnya bahagia dapat bertemu dengan leluhurmu.." Kata Zombie Ryuma

"Meski kau menggunakan Tubuhnya, kau bukanlah dia..!" Kata Kuina

"Jadi, cepatlah tinggalkan tubuh Leluhurku dan kembali ke tempatmu yang sebenarnya..!" Kata Kuina yang kembali berlari ke arah Zombie Ryuma

"Kalau begitu kalahkan aku..!" Kata Zombie Ryuma yang juga berlari ke arah Kuina

"DIIIING..!"

Saat kedua pedang mereka saling beradu, Kuina segera mengalirkan Petir ke Pedangnya yang membuat Zombie Ryuma mengerutkan keningnya

Zombie Ryuma dengan cepat mundur, untuk memperlebar jarak antara mereka berdua.

Melihat Zombie Ryuma menjadi mundur, Kuina lalu menancapkan Pedangnya ke tanah dan berteriak

"Electric Field..!"

"Bzzt!" "Bzzt!" "Bzzt"

Dalam sekejap Sebuah Medan Listrik yang berdiameter sebesar 10 meter terbentuk di Kuburan yang luas ini.

Para Zombie yang tekena Listrik saat proses terbentuknya Medan Listrik ini merasakan seluruh tubuhnya menjadi mati rasa, Meski seharusnya mereka tidak bisa merasakan rasa sakit.

"Bzzt!" "Bzzt!" "Bzzt!"

Setelah mengeluarkan Medan Listrik, di sekitar tubuh Kuina terdapat Listrik yang menyelimutinya.

Kuina lalu mencabut pedangnya dari tanah dan menatap ke arah Zombie Ryuma yang memiliki wajah terkejut

"Ini adalah teknik andalanku, di dalam Medan Listrik ini, kecepatan dan serangan miliku akan meningkat drastis.." Kata Kuina pada Zombie Ryuma

Kuina lalu menghilang dari tempatnya. Tetapi suaranya terus terdengar dari tempat yang berbeda

"Aku akan mengalahkanmu dalam satu serangan..!" Kata Kuina

Zombie Ryuma yang mendengar perkataan Kuina, menjadi waspada. Karena dia dapat merasakan bahwa orang ini akan mengeluarkan teknik yang hebat

Lalu tiba-tiba Kuina muncul lagi ditempat sebelumnya dia menancapkan pedangnya

"Selamat Tinggal, Pertarungan ini tidak pernah terjadi. Dan aku tidak pernah mengalahkan Leluhurku.." Kata Kuina yang lalu menancapkan Pedangnya kembali ke tanah

"Mark Lighting Star..!"

Tiba-tiba di seluruh Medan Listrik muncul tebasan Petir yang menyerang seluruh Zombie didalamnya. Dan jika dilihat dari atas, Tebasan-tebasan itu akan berbentuk seperti sebuah Bintang

Seluruh Zombie yang berada di dalam Medan Listrik, menjadi terkejut dengan munculnya tebasan ini secara tiba-tiba. Dalam sekejap semua Zombie yang berada di dalam Medan Listrik menjadi terbakar karena tebasan Listrik ini, Termasuk Zombie Ryuma.

"Aku telah dikalahkan bahkan tanpa sempat untuk memberikan perlawanan, Ini cukup memalukan.." Kata Zombie Ryuma

"Tapi dikalahkan oleh seseorang yang memiliki garis keturunan yang sama denganku, sepertinya tidak terlalu buruk.." Lanjutnya sambil memasukkan pedangnya ke dalam sarung

"Kau yang di sana.." Kata Zombie Ryuma melihat ke arah Zoro

"Meski aku tidak melawanmu, tapi aku dapat merasakanya bahwa kau adalah seorang Pendekar Pedang yang sangat hebat.."

"Gunakan lah Pedang ini, Ini adalah Pedang milik Samurai Legendaris Ryuma semasa hidupnya. Dan Shusui pasti akan senang melayani orang hebat sepertimu.." Kata Zombie Ryuma yang melemparkan Pedang miliknya ke arah Zoro

Zoro menangkap Pedang itu dan memandang ke arah Zombie Ryuma

"Terima Kasih atas Pemberianmu.." Kata Zoro

Zombie Ryuma menjadi tersenyum sebelum di telan oleh Api yang telah membakarnya dan Dari tubuhnya keluar benda bewarna hitam yang langsung menuju ke arah Brook

"Kembali.."

"Bayanganku telah kembali.." Kata Brook dengan bahagia

"Bagus untukmu bukan, tapi pertempuran ini belum berakhir Brook.." Kata Kuina

"Baik, aku akan mulai ikut membantu.." Kata Brook

-----------

"Padahal aku sudah memperingatinya.." Gumam Perona yang melihat pertempuran di pemakaman melalui Hantu miliknya

"Tinggal menunggu waktu sebelum Moria-Sama akan dikalahkan, aku harus segera pergi dari tempat ini.."

"Tapi, Dimana sebenarnya kapal milik mereka..!" Kata Perona dengan kesal yang sama sekali tidak dapat menemukan Kapal milik Kelompok Lightning Star di pelabuhan

"Huft, Sepertinya aku harus menggunakan Kapal Pelarian.."

"Kalian cepat siapkan kapal Pelarian segera.." Kata Perona pada Zombie-zombie yang mengikutinya

"Baik.." Jawab Mereka semua sebelum mulai berlari

Perona yang tidak tahu harus berbuat apa, memutuskan untuk melihat kembali kondisi pertempuran. Tapi tiba-tiba dari belakangnya terdengar sebuah suara

"Hei, apakah Moria ada..?"

"Kyaaaaaa...!"

Perona yang mendengar suara yang tiba-tiba muncul di belakangnya segera berteriak ketakutan.

Perona kemudian melihat ke arah orang itu dan di sana dia melihat seseorang yang memiliki tinggi sebesar Moria dan berpenampilan seperti beruang dan di tangannya ada sebuah Buku.

"K...Kau... salah satu Shichibukai, Bartholomew Kuma.."

"Apa yang kau lakukan di sini..?!" Kata Perona dengan terkejut

"Aku mencari Moria, dimana dia..?" Tanya Kuma

"Moria-Sa..Tidak Gecko Moria sedang berada di pemakaman yang ada di pulau.." Kata Perona

"Begitu Ya..?"

"Kalau kau ingin berlibur, kau ingin pergi kemana..?" Tanya Kuma tiba-tiba

"Kenapa kau menanyakan itu..?"

"Tapi jika aku di berikan kesempatan aku ingin berlibur di tempat yang gelap dan berkabut. Tentu saja di tempat itu harus memiliki sebuah kastil tua.." Jawab Perona dengan semangat

"Ah tunggu, kenapa aku harus menjawabmu..!" Teriak Perona pada Kuma yang sedang menulis sesuatu di Buku miliknya

"Aku akan mengirimkanmu kesana sebagai ucapan Terima Kasihku.." Kata Kuma yang lalu melepaskan sarung tangan miliknya

"Hah..?"

Kuma lalu menyentuh Perona dengan tangannya dan Tiba-tiba Perona langsung lenyap dari tempat itu.

Setelah mengenakan sarung tangannya kembali, Kuma menatap ke arah Thriller Park dan kemudian juga ikut menghilang

-----------

Di Pemakaman, Luffy yang telah menyadari kedatangan Kuma. Mengerutkan Keningnya karena dia tidak dapat merasakan keberadaan Gadis Hantu itu lagi setelah Kuma menyentuhnya

"Kekuatan apa itu.." Pikir Luffy dalam hati

Tapi Luffy menjadi tertanggu karena mendengar teriakan Moria lagi

"Kalian telah membuatku menjadi sangat marah, Semua Pasukan Zombie milikku yang berharga telah kalian hancurkan satu demi satu..!"

"Akan aku tunjukkan pada kalian bahwa kalian telah salah karena membuatku Marah..!" Teriak Moria dan dari kaki moria keluar benda bewarna hitam yang menyebar ke seluruh pulau dengan cepat

Benda hitam itu lalu menempel ke setiap tubuh Zombie di Thriller Park yang masih memiliki bayangan di dalam tubuhnya

"Semua bayangan, berikan aku kekuatan kalian..!"

"Shadow's Asgard..!" Teriak Moria dalam Hati

Zombie yang masih bertahan di Pemakaman yang luas ini, Tiba-tiba menjadi tidak bernyawa. Tidak hanya di Pemakaman ini, seluruh Zombie yang berada di Thriller Park tiba-tiba menjadi tidak bernyawa

"Apa yang dilakukannya.." Kata Zoro

"Sepertinya dia menyerap seluruh bayangan ke dalam tubuhnya.." Kata Sanji

"Kalau begitu ini adalah giliranku untuk maju.." Kata Jinbe

Tubuh Moria perlahan-lahan menjadi semakin membesar dan berhenti setelah mencapai ketinggian sebesar 30 meter

"Akan ku tunjukkan Mimpi Buruk sesungguhnya kepada kalian.." Kata Moria yang telah menjadi raksasa

Meliha Perubahan Moria, Luffy berkata pada Law "Ayo kita pindah ke Kastil itu dan mencari Harta Karun disana. Serahkan orang yang putus asa ini kepada Jinbe.."

"Baik.." Jawab Law yang segera membuat Room dan memindahkan mereka semua

Melihat anggota Kelompok Lightning Stars tiba-tiba menghilang, membuat Moria menjadi berteriak marah

"Apakah kau ketakutan melihatku The Dreamer..!"

"Melawanmu, hanya akan membuang-buang waktu Ketua.." Kata Jinbe yang tetap tinggal untuk melawan Moria

"Kalian semua hanya bisa berbicara dengan sok hebat..!" Kata Moria yang kemudian memukul ke arah Jinbe

Jinbe segera menggunakan Busoshoku Hakinya secara maksimal untuk menahan pukulan Moria dengan tinju miliknya

"BAAAAAAM...!"

Gelombang Kejut yang hebat terjadi saat pukulan Moria dan Jinbe saling bertabrakan yang membut seluruh Pemakaman dan Hutan menjadi hancur. Bahkan Mansion yang terhubung dengan Kastil menjadi sedikit hancur

"Kishishishishi.. Itu yang kau dapatkan jika terlalu memandang tinggi dirimu sendiri..!" Kata Moria dengan merendahkan

"Apa yang kau tertawakan..?!"

Tiba-tiba Moria mendengarkan suara dari bawah yang membuatnya cukup terkejut

"Bagaimana Mungkin..!" Teriak Moria

"Tidak ada yang tidak mungkin.." Kata Jinbe yang kemudian menghilang dan muncul di udara

"Gyojin Karate, Gosenmaigawara Seiken..!"

"GWAAARRRRGH...!"

Jinbe dengan keras memukul perut Moria yang menyebabkan Moria berteriak kesakitan. Tetapi tidak hanya itu, dari mulut Moria keluar beberapa benda bewarna hitam yang tidak lain adalah Bayangan

"Sepertinya kau melupakan dasar-dasar pertarungan, semakin bedar tubuhmu semakin mudah kau untuk diserang..!"

"Dan sepertinya kau tidak bisa mengendalikan kekuatan itu..!" Kata Jinbe melihat Moria memuntahkan Bayangan yang telah di telannya

"Sialan..!" Teriak Moria yang kemudian menampar ke arah Jinbe

Melihat tamparan itu, Jinbe dengan cepat menggunakan Soru untuk menghilang dari udara

"BAAAAM..!"

Pukulan Moria tidak mengenai Jinbe, tapi malah mengenai mansion dan menghancurkannya

"Mengapa kau terus berlari..!" Kata Moria melihat Jinbe yang telah berada di atas tanah

"Brick Bats..!" Teriak Moria. Tapi, entah kenapa tidak terjadi apapun yang membuat Moria menjadi semakin Marah

"Kemana sebenarnya kalian bawa Bayanganku...!" Teriak Moria dengan marah

"Apa kau menjadi panik..?"

"Coba bayangkan mereka yang telah kau curi Bayangannya..!" Kata Jinbe

"Dan aku sudah muak untuk bermain-main denganmu, aku akan menyelesaikan ini dengan satu serangan..!" Sambung Jinbe

"Lagi-lagi kau bertingkah seakan lebih hebat dariku..!" Teriak Moria setelah mendengar perkataan Jinbe dan bersiap untuk menginjak Jinbe yang berada di tanah

"Gyojin Karate Ogi.." Kata Jinbe yang bersiap untuk melakukan serangan dan tidak mempedulikan Kaki Moria yang akan menginjaknya

"BAAAAAM...!"

Ledakan hebat terjadi saat Kaki Moria menghantam tempat Jinbe sebelumnya berada

"Itu yang kau dapatkan saat bertingkah sok hebat di depan seorang Shichibukai..!" Kata Moria yang lalu mengangkat kakinya

Tetapi kemudian Moria membelalakkan matanya karena sama sekali tidak melihat keberadaan Jinbe di tanah.

"Gomanmaigawaraa Seiken..!"

Saat Moria ingin mencari keberadaan Jinbe, Dia mendengar sebuah suara dan Rasa Sakit yang tidak terbayangkan sebelum kehilangan kesadarannya.

Moria yang terkena pukulan telak Jinbe, segera kehilangan kesadarannya dan memuntahkan semua bayangan yang di telannya

"Aku memang lebih hebat darimu.." Kata Jinbe sambil melihat dari mulut Moria keluar begitu banyak Bayangan yang di telannya

Perjalan Kelompok Lightning Star di Grandline : Hari Ke 42


ความคิดของผู้สร้าง
Rokusei21 Rokusei21

Mengapa Lama?

Karena Sedang membaca ulang komik One Piece

Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C118
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ