ดาวน์โหลดแอป
83.2% My Second Adventure With My Friends (Indonesia) / Chapter 109: Pertarungan Masing-masing 4

บท 109: Pertarungan Masing-masing 4

"Uhuk..Itu cukup sakit sialan..!" Kata Lucci yang kembali bangkit setelah terkena serangan Jinbe

"Kau memiliki ketahanan yang cukup kuat juga.." Jawab Jinbe melihat Lucci bangkit kembali

"Jangan remehkan pengguna Zoan..!" Kata Lucci

"Kamisori..!" Kata Lucci yang kemudian mulai bergerak cepat secara zig-zag

"Shigan..!"

Melihat serangan Lucci, Jinbe sedikit menggerakkan tubuhnya ke samping. Jinbe lalu memegang lengan milik Lucci dan membantingnya ke Lantai

"UUUGH.." Lucci kembali memuntahkan darah saat di banting oleh Jinbe

"Apakah kau masih tidak mengerti, bahwa di pertarungan jarak dekat, Kau bukanlah lawanku..!" Kata Jinbe yang kemudian berjalan menjauhi Lucci

"Hah..Hah..sial..!" Kata Lucci yang kembali berdiri

"Flying Shigan, Bachi..!"

Melihat serangan tusukan terbang itu Jinbe segera mengumpulkan air di tangannya dan melemparkannya ke arah Lucci

"Uchimizu..!"

"BOOOUM.."

Ledakan terjadi saat kedua serangan itu saling bertabrakan. Melihatnya, Lucci kemudian mengirimkan Rankyaku ke arah Jinbe

Melihat Rankyaku terbang kearahnya, Jinbe kemudian melompat ke udara untuk menghindar. Tidak berhenti di situ, Jinbe kemudian menirukan gerakan Rankyaku yang membuat mata Lucci terbuka lebar

"Water Slash..!"

Lucci dengan cepat menghindari serangan itu dengan ikut melompat ke udara seperti Jinbe. Lucci menatap suram ke arah Jinbe yang masih berada di udara dengan menendang-nendang udara

"Kenapa kau bisa melakukan teknik Rokushiki..?" Tanya Lucci dengan suram

"Apakah menurutmu itu sesuatu yang aneh, aku dengar di New World banyak orang yang bisa menguasainya, jangan bilang sebagai agen pemerintah kau tidak mengetahui itu.." Kata Jinbe mengejek Lucci

"Rankyaku..!"

Alih-alih sebuah Jawaban, Jinbe mendapat sebuah serangan Rankyaku dari Lucci. Tapi tentu saja Jinbe dapat dengan mudah untuk menghindarinya

"Hei hei bukankah kita sedang berbicara..?" Kata Jinbe yang telah turun ke bawah

Lucci yang masih berada di udara kemudian menghilang dan muncul di depan Jinbe, dan ingin mencoba menusuk Jinbe kembali dengan Shigan.

Jinbe yang tentu saja telah mengetahui niat Lucci mencengkram lengannya untuk menghentikan Shigan yang berjarak beberapa inci dari tubuh Jinbei

"Kau masih belum mengerti ternyata.." Kata Jinbe sambil menggelengkan kepalanya

Tidak seperti ekspetasi Jinbe yang mengira bahwa Lucci akan menjadi marah dengan perkataan Jinbe, melainkan Lucci menjadi tersenyum

Dengan cepat, Lucci segera menyatukan tangannya yang lain dengan tangan yang masih dipegang oleh Jinbe. Dan mengarahkan kedua tinjunya kepada Jinbe

"Roku Ou Gun..!"

Gelombang kejut yang cukup kuat segera menghantam Jinbe dan membuat organ dalamnya bergetar karena serangan itu

Meski menggunakan Roku Ou Gun membuat Lucci kelelahan, Lucci tidak ingin mundur untuk sedikit mengatur Nafasnya. Karena dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk menyerang Jinbe kembali

"Shigan.., Madara..!" Kata Lucci yang muncul di depan Jinbe

Jinbe yang menyadari niat Lucci, Segera menangkap kedua Lengannya dan membantingnya ke lantai

"UGGGH..!"

"BOOOUM..!"

Melihat Lucci yang kembali berada di lantai, Jinbe kemudian meludahkan setengkuk darah dan kemudian berbicara kepadanya "Mari akhiri ini..!"

Lucci yang berada di lantai entah kenapa tiba-tiba merasakan kedinginan mendengar perkataan Jinbe dan tubuhnya tidak dapat di gerakan sesuai keinginannya

"Gyojin Karate Ogi.." Kata Jinbe yang kemudian berdiri di depan

"Gomanmaigawara Seiken..!"

"BOOOM..!"

"BOOOM..!"

"BOOOM..!"

"BOOOM..!"

"BOOOM..!"

Lucci yang menerima pukulan kuat milik Jinbe, membuatnya terdorong keras ke bawah hingga menembus setiap lantai. Dan baru berhenti saat Lucci telah sampai di lantai dasar dan membuat Menara Kehakiman bergetar hebat.

"Aku sedikit berlebihan.." Gumam Jinbe yang melihat ruangan tempat dia bertarung tidak memiliki lantai lagi

"Ya biarlah, waktunya pergi ke tempat Ketua dan Law.." Kata Jinbe yang melihat ke arah Jembatan keraguan

-----------

Asap ledakan perlahan-lahan mulai menghilang dan sosok Wakil Laksamana Strawberry dan Wakil Laksamana Yamakaji sama sekali tidak terlihat.

Law yang masih menatap lurus ke area yang telah hancur itu kemudian tiba-tiba menghilang dari tempatnya, dan di tempat Law sebelumnya berdiri muncul Wakil Laksamana Strawberry dan Wakil Laksamana Yamakaji

Meski begitu, kedua Wakil Laksamana ini tidak memiliki penampilan megah seperti sebelumnya, karena di sekujur tubuhnya terdapat luka bakar akibat ledakan meriam dan pakaian bagus milik mereka telah menjadi compang-camping

Law yang menghilang kemudian muncul tidak jauh dari kedua Wakil Laksamana itu dan berkata "Bukankah penampilan kalian seperti ini terlihat lebih baik..?"

"...."

"Tidak ingin menjawab ya..?" Kata Law yang kemudian bersiap mengayunkan pedangnya

Melihat bahwa Law ingin mengayunkan pedangnya lagi, Kedua Wakil Laksamana itu dengan cepat menghentikannya dengan teknik mereka

Law yang melihat serangan mengarah padanya segera kembali berteleportasi dan segera muncul di sebelah Wakil Laksamana Strawberry. Law kemudian meletakkan tangannya ke pada tubuh Wakil Laksamana Strawberry

"Shock..!"

Wakil Laksamana Strawberry segera terlempar ke salah satu Kapal Perang Angkatan Laut sambil memuntahkan darah

Wakil Laksamana Yamakaji yang melihat bahwa temannya telah di serang oleh Law, segera menebas ke arah Law yang masih berdiri di tempa Wakil Laksamana Strawberry sebelumnya

"Ting...!"

Law dengan cepat menahan dengan pedang miliknya dan tersenyum kepada Wakil Laksamana Yamakaji

Melihat senyuman Law, Wakil Laksamana Yamakaji segera merasakan firasat buruk dan dengan cepat mundur ke belakang.

Tetapi yang tidak di harapkannya adalah Law juga telah ikut menghilang dan muncul di belakang Wakil Laksamana Yamakaji

Law segera mendorong tangannya ke punggung Wakil Laksamana Yamakaji, atau lebih tepatnya ke area jantung miliknya

"Mes..!"

Wakil Laksamana Yamakaji merasakan sesuatu yang penting meninggalkan tubuhnya, dan kemudian dia melihat ke bawah ada sebuah benda berbentuk kubus transparan dan di dalamnya ada sesuatu yang membuat matanya menjadi terbuka lebar sebelum perlahan-lahan menjadi pingsan

Wakil Laksamana Strawberry yang telah kembali ke tempat pertempuran, melihat temannya yang tidak sadarkan diri segera menghampirinya dan berteriak kepada Law "Apa yang kau lakukan padanya..!"

Law kemudian menatap Wakil Laksamana Strawberry dan berkata " Dia hanya pingsan.." Sambil memainkan Jantung milik Wakil Laksamana Yamakaji

Wakil Laksamana Strawberry mengerutkan kening mendengar jawaban Law, apalagi melihat kubus yang di tangannya. Dia semakin memiliki perasaan tidak nyaman

"Apa itu yang di tanganmu..?!"

"Ini..? Ini adalah Jantung milik temanmu.." Jawab Law sambil tersenyum

"!!!"

Melihat keterkejutan Wakil Laksamana Strawberry, Law kemudian melemparkan Jantung milik Wakil Laksamana Yamakaji kepadanya

Melihat Law melempar Jantung temannya, Wakil Laksamana Strawberry segera menangkapnya dan berkata pada Law "Apa maksudnya ini..?"

"Bukankah sudah aku bilang, Aku hanya ingin bersenang-senang.." Kata Law yang kemudian melihat beberapa Kapal Perang Angkatan Laut memisahkan diri

Wakil Laksamana Strawberry menatap Law beberapa saat dan kemudian memasukkan kembali Jantung milik Wakil Laksamana Yamakaji

Setelah menaruhnya kembali, Wakil Laksamana Strawberry kembali menatap Law yang sedang memandang Kapal Perang Angkatan Laut yang telah memisahkan diri

"Kau memerintahkan mereka untuk menjemput Angkatan Laut dan Petugas Pemerintah yang masih terjebak di Enies Lobby ya. Kau memiliki tindakan yang terpuji sebagai atasan.." Kata Law

"...."

Setelah perkataan Law, Tiba-tiba ada seseorang yang melompat dari laut dan langsung berdiri di sebelahnya

"Oh Jinbe, Kau telah tiba.." Kata Law

"Ya.."

Melihat orang yang di sebelah Law, Wakil Laksamana Strawberry kemudian mengingat sosok seseorang dalam jubah yang menyelamatkan Tiger sekitar 10 tahun yang lalu.

"Kau, apakah kau sosok berjubah yang menyelamatkan Tiger waktu itu..!" Teriak Wakil Laksamana Strawberry

Jinbe yang mendengar perkataan Wakil Laksamana Strawberry, segera melirik ke arahnya dan berkata

"Oh? Bukankah itu Laksamana Muda Strawberry, Oh tidak seharusnya sekarang Wakil Laksamana Strawberry bukan..?" Kata Jinbe

"Kau mengetahuinya Jinbe..?" Tanya Law

"Ya, aku pernah bertemunya sekali dan mengalahkannya waktu itu. Meski saat itu aku menyembunyikan identitasku.." Jawab Jinbe

"Kalau begitu, bagaimana kalau kau mengalahkannya sekali lagi dan aku akan mengurus temannya.." Kata Law melihat Wakil Laksamana Yamakaji yang telah sadar

"Tidak Masalah..!" Jawab Jinbe

"Tapi sebelum itu, Aku akan mengirimkan kedua orang itu terlebih dahulu.." Kata Law sambil melihat ke atas

Perjalan Kelompok Lightning Star di Grandline : Hari ke 34


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C109
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ