"Aku yakin pasti si tua Bangka yang botak itu pelakunya," ujar Ken sembari menatap keluar jendela di ruangan badan eksekutif siswa.
"Entahlah," sahut Daniel. "Namun semua kebetulan ini merujuk pada beliau. Seakan menjadi petunjuk dan bukti bahwa beliaulah dalang dari semua ini."
Harry masih diam. Ia dilema, jujur saja ia masih tidak bisa menerima kalau kemungkinan Profesor Candle adalah pelaku dari ini semua. Beliau adalah orang yang paling dekat dengannya, namun dirinya juga tidak bisa menolak bahwa banyaknya petunjuk ini merujuk pada beliau. Ia lebih memilih diam, ia bingung harus berkata apa.
"Apa benar kau menusuk orang itu tepat pada dadanya?" tanya Petter. Matanya langsung melirik ke arah sosok gadis yang tengah duduk dan merenung di bangkunya.
"Iya, aku menusuk orang itu tepat di dadanya. Sugar dan Leon adalah saksinya," ujar Liana. "Setelah aku menusuk orang itu, dia langsung kesakitan dan memilih mundur. Ia langsung menghilang dari sana."