Setelah jam pelajaran selesai seperti anak sekolah pada umumnya, mereka akan berlarian kesana kemari dan bercanda dengan teman – temannya. Lian dan Diaz terlalu berkharisma untuk melakukan itu mereka hany duduk berdua dan membicarakan apa saja mengenai mereka sendiri
" Diaz, apa aku sangat kaku? Apa terlihat jeas kalau aku tidak menyukai perempuan? "
Lian menatap jauh keluar jendela dengan wajah murung
" Pfftt, hahaha. Sejak kapan kamu peduli terhadap perkataan orang lain? Apakah yang dikatakan Cheva sangat mengganggumu? Lian , Lian,itu sudah jadi masa lalu. Untuk apa kamu selalu mengingatnya? Cheva benar, kamu harus mencoba untuk membuka diri terhadap perempuan. Kamu tidak akan hidup melajang kan? Bagaimana bisa kamu menghabiskan masa tuamu sendirian tanpa pendamping? "
Dengan nada bicara yang tenang layaknya seorang sahabat, Diaz memberikan nasehat pada Lian. Dia tahu betul bagaimana sifat Lian dan alasan dia menjaga jarak dari wanita
Hallo pembaca sekalian. Terima kasih sudah membaca novel ini.
Cara memberikan ulasan & batu kuasa itu gampang banget!
Di aplikasi, kalian pergi ke informasi novelnya, lalu scroll ke bawah & tekan tombol mengundi.
Untuk ulasan kalian tekan ulasan dibawah tombol mengundi lalu setelah itu tekan tombol bergambar pensil, lalu tulis deh ulasan kalian.
Gampang banget bukan? ;)
Kalian bebas mau kasi bintang berapa, mau kritik dan saran juga boleh