Alvin kembali tersenyum dengan sangat manis. Kemudian ia menyendok makanannya. Rissa meliriknya dan bisa melihat ada rona kemerahan di pipinya. Alvin sungguh tampak sangat tampan dan baik hati. Mengenai sikapnya yang saat marah bisa jadi meledak-ledak, itu sangat bisa dimaklumi. Setiap orang pasti memiliki kekurangannya masing-masing.
Hanya saja perasaan hati tidak dapat dipungkiri lagi. Bahkan hati Rissa telah ia tambatkan pada pria yang telah menghamilinya dan bahkan menikah dengan wanita lain. Ia baru mengetahui dan menyadari bahwa hampir semua pria kalangan atas memiliki kebiasaan bermain-main dengan wanita panggilan. Entahlah. Mungkin tidak semuanya.