Waktu berlalu, namun Andre tak kunjung menjelaskan apa yang terjadi saat ia pulang bersama Sia dalam keadaan mabuk.
Beberapa kali pun aku melihat bahwa Andre mulai sangat dekat dengan Sia. Karena investasi yang ia dapatkan cukup besar, akhir-akhir ini dia cukup sibuk dan terus lembur di kantor. Dan kami sudah jarang bertemu, sarapan bersama pun tak lagi kami lakukan.
Andre selalu pulang di atas jam makan malam, sehingga kesempatan untuk duduk makan bersamanya pun selalu terlewatkan.
"Sayang kamu sudah pulang? Biasanya kamu tidak pulang jam segini, apa tugas kantor sudah selesai semuanya? Ah iya, aku akan menyiapkan makan malam"
"Apa kau mau memanaskan makanan yang kau beli dari restoran di dekat apotek mu lagi untuk makan malamku?" Andre berekspresi datar
Melihat ekspresi Andre aku tersenyum "Ada apa? Kau bilang kan makanannya sesuai seleramu"