บท 77: Marah

"Terus mau lo sekarang apa?" tanya Stefa.

"Gue.... "

"Lo apa?" tanya Stefa khawatir.

"Kayaknya gue mau break dulu deh. Gue mau menjalani kehidupan masing-masing dulu," jawab Taera.

"Tae. Gini ya, lo sama kak Ardilo kan udah mengalami banyak hal walaupun hubungan kalian masih sebulan lebih. Gue yakin kalian sebenarnya bisa menghadapi semua ini asalkan kalian mau terbuka dan membicarakan ini dengan kepala dingin. Jangan buru-buru pengen break atau pengen putus. Semua pasti ada solusinya," kata Stefa memberi nasehat.

"Tapi gue udah capek banget, Stef. Gue pikir kak Ardilo bakalan ngertiin gue. Tapi dia nggak ngerti sama sekali. Gue nggak pernah lo Stef merasa cemburu sama kak Serry. Tapi kenapa dia malah cemburu sama Kaino? Ini nggak adil, Stef. Gue nggak bisa diginiin," kata Taera.

"Ya udah, take your time. Lo bisa mikir ini baik-baik. Tapi jangan sampai lo membuat keputusan di saat lo marah. Pikirkan dengan kepala dingin oke," kata Stefa.

"Iya," kata Taera.