Mungkin semua menyayangkan sikap Maya yang demikian terlihat keras pada Kinan. Tapi, tidak ada yang tahu, saat kata 'Bunda' keluar dari bibir Kinan, meski hanya diucapkan lewat sambungan telpon, sudah cukup membuat dada Maya sesak.
Ia memutus sambungan telpon karena tidak ingin mereka tahu, kalau detik itu juga, si Bunda tengah menangis tersedu-sedu.
Benar kata mereka, tidak ada seorang Ibu yang membenci anaknya sendiri. Tidak ada. Meski apa dan bagaimana pun dia.
Saat tahu Kinan masuk rumah sakit, hatinya begitu gelisah. Ketika Haz sedang sholat, ia melihat isi chattingan anaknya itu dengan Abangnya. Yang ingin diketahui, hanya lokasi rumah sakit, tempat Kinan saat itu dirawat.
Malam, waktu Haz izin pergi ke rumah sakit, ia pun ternyata bersiap-siap setelah beberapa saat Haz melangkah keluar apartemen.