Aksa tidak sabar untuk segera pulang. Setelah tadi pagi Irona mengirim foto dirinya yang sedang mengenakan topi koki, kini istri nakalnya itu kembali mengirimnya pesan bahwa kue yang ia buatkan tadi siang sudah matang dan siap untuk disajikan.
"Masakan istri emang paling top" gumam Aksa sebari mengetik keyboard laptop dengan lincah.
Pintu diketuk tiba-tiba, membuat fokus Aksa sedikit terganggu.
"Masuk!" teriaknya dengan nada suara sedikit tinggi.
"Permisi, Pak. Ini saya bawakan kopi"
Aksa menengadah mendengar alunan suara yang begitu merdu. Ternyata Clara yang sengaja membuatkan kopi untuk Aksa.
"Clara, kamu sengaja bikin kopi ini buat saya?" tanya Aksa.
"Iya, Pak. Saya liat, Bapak kayak kecapean gitu"
"Emang iya. Akhir-akhir ini saya ngerasa capek banget"
"Diminum aja Pak, kopinya. Biar lebih seger"
"Makasih ya, Clara"
Clara mengangguk dan mengundurkan diri untuk keluar dari ruangan Aksa.
"Tunggu!"
"Kenapa, Pak?"
"Em, bisa bantu saya ngerjain berkas-berkas ini?"