บท 276: Bimbang dan Ragu

"Sayang, aku berangkat kerja dulu, ya. Kamu baik-baik di rumah"

Kebiasaan Aksa sebelum berangkat kerja adalah mengecup kening Irona setelah istrinya mencium punggung tangan miliknya. Rutinitas di pagi hari yang sampai saat menjadi sebuah kebiasaan.

Apalagi bagi pasangan baru seperti mereka berdua. Meskipun Irona masih merasa canggung dan malu-malu, tapi sepertinya ia harus membiasakan diri.

"Hati-hati, Sa" ucap Irona sebari melambaikan tangannya mengantar kepergian Aksa hingga punggung laki-laki itu tertelan di balik pintu mobil.

Irona masuk ke dalam rumah setelah mobil suaminya keluar dari gerbang. Rumah yang masih terasa sepi itu membuatnya sedikit bosan.

Jika biasanya ada Arumi dan juga Selvia yang selalu kompak dalam hal apapun. Bahkan mereka bertiga pernah membuat kue bersama.

"Nggak ada bunda sama mama, rumah jadi bener-bener sepi" gumamnya sebari mengambil sapu yang terletak di ujung ruang tamu.

"Non, biar saya aja yang nyapu"