"Putusin Andi"
Adara terhenyak. Namun dengan segera ia kembali menetralkan raut wajahnya.
"Kenapa lo nyuruh gue buat mutusin Andi?"
"Karena gue suka sama dia" ucap Celine sebari berbalik, menatap wajah Adara yang sedikit terkejut.
"Lo gila? Ngapain juga gue harus nurutin perintah lo"
Celine mencekal lengan Adara yang hendak pergi. "Gue bakal ganggu terus hubungan kalian" bisiknya penuh penekanan.
Adara melepas tangan Celine kasar. Ia tidak ingin menjawab apapun dan langsung saja pergi keluar dari toilet.
"Dasar cewek sinting!" Adara menggerutu sepanjang jalan. Udara yang sejak tadi terasa panas, kini terasa lebih panas lagi.
"Lo kenapa, Dar?" tanya Arina yang melihat raut wajah Adara berubah.
"Tadi Celine nemuin gue di toilet"
Mereka refleks merubah posisi dan menatap Adara.
"Terus? Dia ngapain lo?" tanya Galih cepat
"Dia minta gue buat putus sama Andi" Adara menatap Galih yang sedikit terkejut mendengar hal itu.
"Yang, nggak usah didengerin" ujar Andi