Malam minggu dengan cuaca yang cerah dan langit yang dipenuhi dengan kerlap kerlip bintang berserakan. Galih bersiul sepanjang perjalanan menuju rumah Susi.
Lelaki itu sudah berpakaian rapi dan rambut yang klimis. Tak henti-hentinya ia memandangi kaca untuk memastikan rambutnya tidak goyang sedikitpun.
"Gue cakep juga, ya. Pantes si Daffa rajin banget bilang gue jelek. Kayaknya dia iri sama gue." Galih bergumam sebari menatap wajahnya di cermin. Tak jarang laki-laki itu juga mengoleskan kembali minyak rambutnya yang sengaja ia taruh di saku.
"Huhuy.. Akhirnya rumah Susi sepi" ucapnya dengan girang.
Susi memang memberitahu kalau rumahnya sepi malam ini. Karena orangtuanya sedang bepergian keluar kota.
"Bagus, lah. Lagian bokapnya galak banget"
Galih terus saja menggerutu. Jika mengingat kembali bagaimana perlakuan ayah Susi pada saat pertama kali ia mengunjungi kediaman kekasihnya.