Eva memperhatikan dua sejoli yang sedang bermesraan di hadapannya dengan sengit. Bisa-bisanya mereka berdekatan di hadapan Eva.
"Kesel banget gue liat mereka" batinnya.
"Sayang, kawin yuk!"
Uhuk.. Uhuk!!
Eva tersedak untuk kedua kali. Ia menatap Aksa dan Irona bergantian.
"K--kawin?"
"Iya, kawin" jawab Aksa.
"Maksudnya, kawin?"
Irona berdecak. "Lo nggak tau kawin? Itu, lho.. Proses pembuatan anak"
Eva memelototkan kedua bola matanya. "Kalian suka gituan?"
Aksa mengangguk. "Zaman sekarang, kalo pacaran tanpa kawin, namanya bohong"
GLEK!
***
Aksa tersenyum penuh arti. Sepertinya Eva mulai terpancing dan percaya kalau ia dan Irona sering melakukan hubungan intim.
"Mampus, lo" batin Aksa.
"Tapi, kan disini ada gue. Masa kalian mau ngelakuin kayak gitu di depan gue?"
"Lo tenang, aja. Kita sering kok ngelakuin di depan banyak orang"
Lagi-lagi Eva memelototkan kedua matanya. "Ternyata Irona nggak sepolos yang orang-orang pikirkan" batinnya.