"Aksa"
Irona menyebut nama Aksa lirih sebelum kesadarannya hilang.
"Kalian pergi dari sini, sebelum polisi datang!" teriak Aksa pada orang-orang tersebut.
"Irona. Sayang, bangun." Aksa menepuk pelan kedua pipi gadisnya.
"Mending gue bawa ke rumah"
Lelaki itu menggendong tubuh Irona yang tidak sadarkan diri. Ia berinisiatif untuk membawanya ke rumah.
Selama perjalanan menuju rumah Aksa, tangan kiri Aksa tidak lepas menggenggam tangan Irona. Ia khawatir dengan keadaan gadisnya, untung saja Aksa datang tepat waktu.
"Maafin aku"
***
"Kok rumah gue gelap banget? Perasaan pas pergi lampunya udah gue nyalain"
Dengan perasaan yang sedikit aneh, Aksa membawa tubuh Irona yang masih pingsan untuk masuk ke dalam.
"Gelap banget" gumamnya.
Ceklek
"Happy Birthday, Aksa!!!!"
Aksa terperanjat karena mendengar dan melihat teman-temannya yang sudah berada di dalam rumah. Dengan keadaan ruang tamu yang sudah di dekor dengan indah dan ramai.