Silvia duduk termenung di balkon kamarnya, setelah selesai acara pengajian untuk mengirimkan doa bagi sang ayah. Di dadanya ada foto sang ayah dan Ibunya yang Ia peluk erat sambil bersandar di ayunan.
Ramond masuk perlahan ke dalam kamar Silvia yang tidak terkunci, dengan membawa sepiring nasi lengkap dengan lauk pauk dan segelas air putih.
Sejujurnya ini kali pertama Ramond masuk ke dalam kamar Silvia, agak cangung memang tapi bagaimanapun kini Silvia adalah tangung jawabnya, dunia dan akhiratnya.
Mata tajam Ramond menelusuri setiap isi ruangan tersebut, mencari sosok yang membuatnya khawatir karena belum sesuapun nasi masuk ke dalam perutnya sejak siang tadi.
Kaki jenjang Ramond melangkah menuju balkon setelah melihat Silvia sedang bersandar di dalam ayunan yang berbentuk bulatan.
"Silvia." Panggil Ramond pelan karena takut mengagetkan Silvia yang ternyata sedang melamun.