บท 87: Pendekatan ala Mas Indra

Ada yang sedang berlari hingga nafasnya tersengal-sengal. Ayunan kakinya diperlebar agar semakin banyak jarak yang ia raup. Nyatanya meski sudah melewati rute terpendek sekalipun, Mika tetaplah terlambat. Rapat HiMa sudah dimulai sepuluh menit yang lalu.

"Atur napas dulu saayy.. duh kayak dikejar anjing aja!" celetuk Tika, sahabatnya di kampus.

"Anjing! Hosh..! Masih bagus dikejar binatang itu. Hosh..!"

"Lah, sinting. Dikejar anjing malah demen."

"Daripada dikejar rentenir.. haha.."

Mika seketika terduduk sambil tertawa namun nadanya sedikit dipelankan. Dia berada di barisan paling belakang, sedikit jauh dari anggota HiMa lainnya karena beberapa baris kursi di depannya belum terisi. Dia berada di sisi kiri Tika, dan di sebelah Tika tampak Mia sedang sok sibuk memutar-mutar penanya.

"Depan kosong tuh, gak maju aja kita?" tanya Mika setelah mulai teratur kembali nafasnya.

"Bodo amatlah. Enakan disini. Bisa gibah.." jawab Mia.