Gue terdiam beberapa saat. Dia berbicara dengan begitu entengnya, tapi kenapa gue memikirkan hal itu dengan begitu berat. Gue masih bingung harus memberikan respons seperti apa. Dia melirik ke arah gue, gue hanya tersenyum lebar.
Gue sampai sekarang masih belum menemukan kalimat yang pas untuk menjawab ucapannya. Untungnya makanan yang sudah kita pesan datang jadi gue gak perlu jawab ucapannya barusan.
Gue langsung mencoba melupakan kalimatnya dan langsung fokus pada makanan. Dia tidak bertanya ulang. Baguslah, itu artinya dia sudah mengabaikan jawabannya.
Mungkin bagi dia kalimat yang sudah dia ucapkan barusan tidak mempunyai makna yang dalam. Jadi, dia bisa dengan mudah mengabaikan kalimatnya, tapi bagi gue?
Bagi gue kalimat sederhananya mempunyai makna yang begitu dalam di hati gue. Sepertinya karena hati gue pernah terluka dengan begitu dalam saat sedang berada dalam zona pertemanan. Jadi, dia agak kesulitan untuk kembali masuk ke dalam zona itu.