Senyum di wajah Qiao Mu membeku, kemudian dia mengaitkan sudut bibirnya dengan sinis, mengeluarkan ponselnya dan menggoyangkannya di depan Ling Xi, "Tuan Muda Ling, aku rasa apa yang kamu katakan masuk akal, jadi aku merekam kata-katamu dan akan kubiarkan kakak pertamamu mendengar ini agar dia mengetahui apa yang saudaranya pikirkan tentang dia di belakangnya."
Wajah Ling Xi seketika menjadi murung. Wajah yang awalnya tertawa terbahak-bahak, dengan cepat rahangnya menjadi mengeras dan tertawa canggung, "Qiao Mu, aku barusan hanya bercanda, jangan dianggap serius."
"Tapi aku menganggapnya serius." jawab Qiao Mu sambil tersenyum.
"Jangan memprovokasi hubungan persaudaraan kami!"
"Jadi ternyata kalian bersaudara, tapi mengapa kamu terus memakinya, membuatku berasumsi jika kalian punya dendam padanya." Ucap Qiao Mu dengan pelan sambil menggoyangkan ponselnya perlahan.
Ling Xi tidak berani menjadi sombong lagi, "Kakak ipar, tolong maafkan aku."