Afka membuka matanya saat merasan sesuatu menimpa perutnya. Saat matanya terbuka, dia terkejut melihat putranya, Arion tengah menindih perutnya sembari tertidur tengkurap. Kebiasaan ini berlangsung selama dua minggu kemarin berpisah dari Ghirel.
Dia mengusap perut Arion dengan penuh kasih sayang, kemudian beralih pada sebelahnya. Saat kepala Afka menoleh, dia tidak mendapati siapapun di sebelahnya. Kosong. Tempat yang semalam di tiduri Ghirel kini kosong. Keningnya mengeryit mencari sosok sang istri.
"Jie?" Teriak Afka pelan. Dia mencoba menajamkan telinganya. Hanya ada keran air menyala yang terdengar. Dia memindahkan Arion dengan pelan, kemudian pergi menuju kamar mandi.
"Jie?" Panggil Afka lagi. Kamar yang cukup besar ini membuat Afka membutuhkan waktu lebih untuk menuju kamar mandi. Sesampainya di sana, dia segera membuka pintu kamar mandi yang kebetulan tidak terkunci.
"Astaga..." desah Afka saat melihat Ghirel tengah mengeluarkan isi perutnya di wastafel.