"Setelah kamu mengenal saya lebih dekat, menurut kamu saya bagaimana?" Mata Ghirel sudah membulat, dengan pupil yang membesar tanda kegugupan.
"Ehm, baik?" Ghirel sedikit ragu saat menjawab, gadis itu sejujurnya tak tau harus menjawab apa. Pak Richard di mata Ghirel masih sama. Dosen killer yang sedikit merepotkan. Bukan merepotkan seperti sekarang, melainkan merepotkan dalam hal pelajaran dan tugas-tugasnya.
Suasana mendadak canggung, suara klakson mobil terdengar bersahutan. Seperti biasanya, Ibu Kota selalu macet di siang hari. Ghirel memilih untuk mengalihkan pandangannya. Gadis itu terus melihat ke samping, tanpa berani melihat Pak Richard.
Lima belas menit berlalu, lalu lintas mulai normal kembali. Mereka sudah hampir dekat dengan toko perhiasan yang Pak Richard maksud. Suasana juga sudah lebih santai, tidak se tegang tadi.
"Pak?" Panggil Ghirel dengan suara pelan.
Pak Richard berdeham, tanda mengijinkan Ghirel untuk bertanya.