"Jie..." panggil Afka dengan lirih. Gadis yang namanya baru saja disebut sedikit panik saat mendengar nada yang terdengar kesakitan. Gadis itu segera berhenti dari kegiatan belajarnya lalu menghampiri Afka dengan segera.
"Ada yang sakit?" Tanya Ghirel dengan ekspresi panik.
Afka tersenyum, menyelipkan anak rambut Ghirel yang mengganggu kebelakang telinga. "Enggak kok, cuman ingin jalan-jalan. Boleh?" Tanya Afka. Matanya berbinar penuh harapan.
Ghirel menghela nafasnya berat, sebaiknya dia tanya kepada suster terlebih dahulu. Bersamaan dengan niatnya untuk menghampiri perawat yang tengah berjaga, dokter yang menangani Afka masuk ke dalam ruangan. Benar juga, ini saatnya pemeriksaan rutin pemuda itu.
"Selamat sore, Afka...bagaimana keadaan kamu?" Tanya Dokter Rayyan sedikit basa-basi.
"Bekas operasinya sudah tidak terlalu nyeri, tubuhku juga sudah mulai enak digerakkan." Jawab Afka sambil menggerakkan pinggangnya kekanan dan kiri.