Karena Bella sudah mengatakan itu, Kumala dan Hilda tidak memiliki alasan lagi untuk melanjutkan pertengkaran mereka. Salah satu dari mereka hanya bisa duduk di sebelah ranjang Bella setelah menghela nafas panjang.
Hari itu, hari tahun baru yang biasanya dirayakan bersama keluarga dengan hati yang gembira dan penuh gelak tawa, harus mereka jalani dengan penuh pertengkaran. Bukannya suara gelak tawa yang terdengar melainkan suara nada tinggi yang terus dikeluarkan dari bibir kedua wanita itu.
Tanpa menunggu waktu yang lebih lama lagi, Hilda bergegas meninggalkan kamar inap Bella. Toh sudah tidak ada alasan lagi untuknya bertahan lebih lama disana.
Melihat Ibunya pergi tanpa mengatakan apa - apa membuat Rangga bangkit dari kursi lipat. "Ah, saya, Bu, Bella, aku ke Mamaku sebentar ya."