บท 178: Mencari Kado

Aku mengerjap. Bagaimana bisa Sandy menyimpulkan seperti itu? Dia bisa tahu kalau Axel menyukaiku. Aku jadi ngeri dengannya. Diam-diam mengamati dan mungkin saja tahu segalanya.

"Tapi sayang, cintanya bertepuk sebelah tangan karena lo udah jadi bini orang."

Dan mataku sukses membulat, lantaran tebakanku benar. Dia tahu segalanya. Kupret. Aku gugup dan menengok kiri kanan. Takut yang lain dengar. Tapi sepertinya tidak ada yang peduli. Mereka sibuk bercanda dan nggak menghiraukan obrolanku dengan Sandy. Aku bernapas lega untuk itu.

"San, ko lo bisa tau kalau gue..."

"Mudah saja. Cowok itu,- maksud gue suami lo. Perhatiannya beda. Dan sori, gue nggak sengaja lihat kalian berdua masuk hotel saat hujan sedang deras-derasnya."

Astaga. Aku sampai harus menutup mulut sangkin kagetnya. Jadi, Sandy waktu itu melihatku?