Hailee benar- benar kehilangan kata- kata dalam menghadapi Aileen yang bermuka dua dan sangat munafik. Ada banyak cacian dan makian yang bergumul di dalam kepalanya, siap untuk dia lontarkan, tapi di sisi lain, Hailee tahu kalau dia tidak bisa melakukan hal itu.
Karena reaksi seperti itulah yang Aileen inginkan darinya. Dia menginginkan Hailee untuk mempermalukan dirinya sendiri dengan bersikap yang tidak pantas.
Tepat pada saat itulah, Hailee merasakan tangan Ramon yang menariknya mendekat dan tubuh pria itu yang telah berdiri di sampingnya, memberikan perasaan aman dan membuatnya sedikit rileks.
"Haruskah aku mengerti hal ini?" Ramon menatap Hailee dengan lembut. "Bukankah kau bilang sendiri kalau kau memilikiku, maka kau tidak menginginkan hal lainnya lagi? Kau sungguh mengecewakanku kalau aku harus berkompetisi dengannya."