ดาวน์โหลดแอป
40% BEKAS CANTIK [ON GOING] / Chapter 2: Cantik Itu Luka <1>

บท 2: Cantik Itu Luka <1>

Suara bising mengelegar di sekelilingku yang membuat kupingku terasa mau pecah, bau alkohol yang menyesak dihidungku, asap rokok yang membuatku sulit bernafas, aku memandang segala arah terlihat ada dua jenis kelamin yang ada saat ini, yang pasti Pria dan Wanita, jika jenis lain mungkin itu adalah jelmaan, entah jelmaan apapun itu aku membenci semua orang dapat kupandang saat ini, terutama Pria...yah kata orang pria adalah pendamping untuk wanita dan akan selalu melindungi wanitanya..dan aku merasa itu adalah ucapan yang paling bodoh yang pernah aku dengar

"Anna!! Apa yang kamu lakukan!" bentak pria itu padaku, aku melirik nya dengan kesal kearahnya, dia selalu saja membentakku, tapi aku tidak bisa membencinya, yah...aku menghormatinya sebagai Bos ku mungkin lebih dari bos ku karna dia yang membiarkan aku untuk bekerja disini walau hanya sebagai pelayan, bukan Pelacur!, ingat

"ada apa bos ku?" tanya ku dengan lembut

"Anna...kau tidak lihat pria disana memanggil mu untuk mengantarkan minuman, seharusnya kamu teliti melihat sekeliling mu, cepat antarkan minuman yang diinginkannya" sentaknya, lalu pergi, aku mendesah karna kelalaianku, aku mengangkat tanganku, sambil menunjukkan 2 jari kearah pria itu, seakan bertanya dia ingin berapa botol untuk diminumnya malam ini

Dia mengingikan 6 botol, awalnya aku keget akan permintaan nya, aku melihat pria itu duduk bersama banyak pria mungkin mereka ingin mabuk bersama pikirku, aku sentak membawa minuman yang mereka inginkan, aku membawanya sekali gus, aku memegang 2 disebelah kiri dan dua disebelah kanan dan aku menaruh 1 diketiak ku sebelah kiri dan sebaliknya lalu menjepitnya

Aku sudah berada didepan meja mereka, lalu pria itu dengan cepat mengambil botol ditangan ku, aku senang dia tau bahwa aku butuh bantuannya

Tapi ketika dia ingin mengambil boto yang diketiakku, aku menjauh "aku bisa ambil sendiri!" ucapku tegas, lalu meletakkan 2 botol itu dimeja mereka, lalu beranjak pergi, tapi aku merasakan tangan ku dicekal oleh pria yang membantu tadi

"hey...kenapa kau cepat sekali pergi, kau seharusnya menemani kami terlebih dahulu, atau menyajikan minumannya untuk kami" ucapnya menggodaku, aku menatap jijik dengan suara nya terkesan menggoda tapi membuatku muak hanya mendengarnya.

"maaf, saya hanya pelayan untuk mengantar minuman anda, bukan menyajikan minuman, jika anda menginginkan hal itu, mintalah pada wanita lain " aku mencoba melepaskan tanganku tapi dia semakin menahannya

"apa mksud mu?, tapi aku menginginkanmu untuk melakukan hal itu terhadap kami, iya bukan?" ucapnya melihat para pria yang bersamanya, dan mereka hanya membalas senyuman terhadap pria tersebut.

"Lepaskan!" kataku tegas

"gue akan melepaskannya, jika lo lakukan apa yang gue minta barusan" ucapnya lebih tegas, dan aku melihat rahang nya yang mulai mengeras, bahkan dia memanggil ku dengan sebutan Lo, membuatku ciut seketika

"Baiklah" ucapku pasrah, dia tersenyum lalu melepaskan tanganku

Aku merebut botol itu lalu menuangkannya digelas kosong yang berada dimeja tersebut, aku melakukannya dengan cepat, supaya aku bisa menjauh dari semua pria yang membuat pikiranku seperti psychopat, karna saat ini aku benar-benar ingin membunuh mereka..

"sudah? puas!" ucapku menatap pria itu

"belum, minumlah satu gelas saja, lalu aku akan puas" jawabnya santai

"aku tidak meminum alkohol"

"hahah...hellow, lo pikir gue percaya, lo bekerja disini dan lo bilang lo gak minum alkohol, lo pikir gue Bodoh hah!!!" menatap marah padaku, seakan mengejeknya secara tidak langsung

Tapi apa yang kukatakan benar, aku tidak meminum alkohol didepan pria, karna aku tau jika hal itu terjadi, akan ada bahaya buruk yang terjadi padaku, aku meminumnya sendirian di kosku, tampa ada yang tau bahwa aku mabuk dan terlihat menyedihkan setiap kali aku minum, aku akan menangis kencang mengingat masa lalu ku.

"maaf" kataku pelan, lalu beranjak dari hadapan mereka, sentak pria itu berdiri lalu meraih ku dan mendorongku dengan kuat, ia ingin menamparku aku langsung menutup wajahku, aku tidak akan pernah membiarkan wajah ku luka, aku membungkung dan menutupi wajah, ia menendangku kuat, dibagian kakiku dan perutku, aku lemas aku tak tau apa yang terjadi lagi, tapi aku mendengar suara histeris dari banyak yang melihat kejadian ini

Dia menarikku, lalu mencekikku dengan kuat, aku mencoba melepaskan tangannya dari leherku, tapi dia semakin menguatkan cengkramannya, aku rasa nafasku sudah mau habis

"Hentikan!!" ucap pria itu lalu menarikku mendekat padanya

"Uhukkk..uhukkkk.." aku mencoba menarik nafas sebanyak-banyak nya, aku tau bahwa nafas ku tersendat oleh cekikannya tersebut

"apa yang anda lakukan kepada pekerja saya!" teriak lelaki itu, yang menjadi bos ku selama beberapa bulan ini

"dia menolak tawaran saya " ucap pria itu santai.

"anda seharusnya tau, bahwa dia tidak melayani hal itu, banyak wanita lain disini"

"tapi aku menginginkan dirinya"

"dan anda harus mengikuti aturan saya jika berada di club saya!" kata bosku dengan tegas, dan aku tersenyum mendengar hal itu

"ch...sombong sekali, lo belum tau siapa gue, lihat aja nanti !" teriak lelaki itu, lalu melempar botol pesanannya, lalu keluar pergi dengan teman-temannya

Aku duduk menatap langit, aku ingin menangis tapi aku pikir untuk apa menangis karna tidak akan merubah situasi apapun, bahkan tangisan membuatku nampak lemah dan aku tidak mau orang memandangku dengan lemah

"Hei...mari kita obati luka mu" ucap bosku, aku melirik kesamping, ia membawa obat untuk ku

"terimakasih, aku bisa melakukannya sendiri" cuekku

"kenapa kamu tidak memiliki sopan dikitpun terhadapku, kau taukan aku adalah bos mu, dan aku juga lebih tua 10 tahun, tapi kau membuat ku sebaya mu" duduk disampingku

"haruskah aku memanggil Om, paman, atau Kakak?" tanya ku heran dengan ucapannya

"Om...? Sepertinya aku tidak setua itu, aku tidak akan memaksamu memanggil ku dengan sebutan apapun, lakukan apapun yang membuatmu nyaman, karna kita hidup jauh dari kata sopan"

"owh.....sepertinya itu kata yang cukup bijak" ucapku dengan jahil

"hahah...apakah kau anak SMA, bagaimana mungkin itu dikatakan bijak, sangat jelas sekali dirimu bodoh di sekolah"

"bodoh itu hanya sebuah kata, dan aku tidak akan merasa sakit hanya sebuah kata seperti itu, karna aku bahkan sudah merasa sakit secara fisik, aku tidak akan kalah hanya karna sebuah kata makian yang bahkan tidak terasa meyakiti fisikku" ucapku menatapnya

"hmm...baguslah, kemari kan kaki mu, dan angkat baju sedikit, supaya aku dapat mengobati luka diperutmu"

"hei..aku bisa melakukannya" jawabku tampa melakukan perintahnya

Tapi sepertinya dia tidak peduli dengan responku, dia berjongkok didepanku, lalu mengobati luka ku dengan lembut, bahkan aku tidak dapat merasakan sakit, ketika membersihkan lukaku..

"sakit?" tanya nya padaku, aku mengelengkan kepalaku untuk menjawabnya "Angkat baju mu sedikit" aku melakukan apa yang diperintahnya, hari ini aku memakai celana pendek dan kaos panjang sebagai pasangannya.

"apa kau seorang wanita?" tanyanya dengan melihat seluruh tubuh ku memiliki banyak luka..

"apa aku harus membuka bajuku, supaya kau tau bahwa aku benar-benar wanita" ucapku membalasnya

"aku hanya heran, bagaimana mungkin kamu bisa memiliki banyak luka seperti ini"

"tapi aku tidak memiliki luka diwajahku, jadi tidak masalah akan hal itu"

"kau pikir kau akan bisa menutupi nya selamanya?" ucapnya sambil mengobati luka lembam disekitar perutku karna tunjangan yang aku dapat dari pria tadi

"sampai saat ini hanya kau yang tau, jadi tidak masalah" ucapku pelan

"kau terlalu sulit untuk diberitahu secara pelan, bahkan secara kasar kau juga tidak mengerti"

"dan dirimi juga tidak tau kehidupanku sesungguhnya" gelakku cepat

"oleh sebab itu beritahu aku" ucapnya menatapku lekat, aku melihat rasa ingin taunya yang tinggi untuk mengenalku, tapi aku tidak mau dia semakin merasa kasian oleh keadaanku

"itu bukan urusan mu!" melirik arah lain

"angkat lehermu" ucapnya tampa melanjutkan rasa ingin taunya, dan aku bersyukur akan hal itu

"lehermu lembam, beriakan obat selep ini setiap hari, supaya bekas nya cepat hilang" jelasnya

"hmm.."

"lalu ini...berikan pada bekas luka disekitar kakimu, ini ada lah plester luka dengan gambar lucu, kamu bisa menutupi luka mu dengan ini" ucapnya menyodorkan 1 bungkus plester dan aku tau bahwa ada 100 plester didalam 1 bungkus ini dengan gambar yang berbeda satu sama lain

"aku menyukai plester ini dari yang lainnya, ini seperti dirimu jika tersenyum, sangat cantik" dia menempelkan plester itu tepat pada kaki ku yang terluka

"terimakasih" jawabku canggung

"baiklah,jika kamu sudah lebih baik, kamu boleh pulang untuk malam ini, sekolah dengan baik besok, bukan kah besok adalah hari pertama mu sekolah" kata nya

"ya..terimakasih, aku akan sekolah dengan baik" jawabku seperti anak yang menjajikan kepada Ayahnya untuk belajar dengan baik

"kamu wanita hebat Anna"

"trimakasih Bos, trimakasih Kelvin" Jawabku tersenyum manis kearahnya

...

Suara teriakan siswa mengelegar dikupingku, tapi tidak membuat kupingku sakit tapi membuatku semangat, karna suara bising itu adalah suara teriakan penuh semangat untuk meraih masa depan ,semua orang tidak tau masa depan apa yang akan terjadi, kita hanya perlu menjalani saja dan berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk masa depan tersebut

Aku tak tau kapan terakhir kali aku memakai rok yang cukup panjang, aku terbiasa memakai segala hal yang berkaitan dengan paha ku yang terpampang jelas tepat diujung pantatku, tapi saat ini aku memakai rok diatas lutuh hanya 3 cm saja, dan aku memakai kaos kaki panjang, sesuai peraturan sekolah, hanya memandang diriku di kaca kamarku, aku tertawa geli akan pakaianku yang berubah drastis.

Aku mendengar suara bunyi Bell, lalu aku berlari kearah lapangan untuk berbaris, mungkin ketika aku berada disekolah aku harus terlihat seperti murid teladan, supaya aku dapat lulus dengan baik tampa ada masalah yang membenani pikiran ku, terlalu banyak beban yang aku pikirkan saat ini, aku pikir cukup untuk sekian saja beban itu.

seseorang didepan sedang berpidato terhadap semua siswa, diawali menceritakan tentang sejarah sekolah ini dari awal dibangun sampai saat ini, awalnya aku merasa begitu bosan hanya 2 menit saja pria itu berbicara , tapi aku sadar ini masih hari pertama, aku harus menjadi siswa teladan mungkin untuk beberapa hari saja, pria itu melanjutkan pidato nya dengan menjelaskan peraturan sekolah, dan juga kegiatan-kegiatan sekolah yang ada.

Okay...aku akui bahwa saat ini, aku benar-benar merasa begitu bosan, sangat bosan, aku merasa kaki ku ingin lumpuh, aku pikir pria itu terlalu lama berpidato, aku melihat sekelilingku, ternyata bukan hanya aku yang bosan mendengar pidato tersebut ternyata banyak siswa siswi lain yang tidak peduli tentang apa yang diucapkan ...oh ya dan pasti dia adalah Kepala sekolahnya

Aku melirik beberapa pria berbaris dibelakang dan duduk dengan santainya sambil memainkan handphone nya, aku yakin bahwa dia sedang bermain game saat ini, oh...my god..aku pikir bahwa namanya sekolah hanya ada orang orang baik didalam, ternyata jauh dari dugaan ku, walau hanya beberapa orang, dan hari ini aku tanamkan bahwa aku harus jauh dari orang orang tersebut

Aku melirik lagi, dan tepat juga salah pria yang aku lirik, melirikku dengan tajam, akupun manatap tajam kearahnya, seraya berkata aku tidak takut akannya, ia mengeleng-gelengkan kepala, lalu tersenyum menyeringai kearah ku, aku membenci senyuman itu, sunguh....

Dia mengangkat tangannya, dan aku menatap semua kelakuannya, dan seketika mataku membelak dengan apa yang aku lihat , pria itu menunjukan jari tengahnya kearah ku, aku mengerti akan arti itu, sungguh membuat ku emosi seketika

Aku pikir janjiku untuk menjadi siswa teladan akan sulit aku lakukan, ketika aku tau tatapan itu menatapku dengan senyum jahat, bukan hanya jahat, tapi kalian tau senyuman apa yang paling jahat, aku pikir senyum nya, senyuman nya seperti senyum iblis yang ingin memakanku dengan tragis, aku mungkin tidak pernah melihat iblis tapi aku menyakini senyuman itu iblis.

Tapi tidak ada rasa takutku melihat hal itu, aku pun melakukan hal yang sama kearahnya, dengan senyum nakal, kalian tau pasti wanita nakal, ya sedikit melekat kearahku

Ia melihatku dengan terkekeh geli, aku melihat tertawa nya yang mengejek ku, sungguh aku ingin menjahit bibirnya supaya tidak bisa tersenyum seperti itu lagi

Tampa kusadari bahwa pidato yang diucapkan oleh Kepala sekolah berhenti, aku tak meyangka bahwa waktu lebih cepat ketika aku tidak fokus pada pidato itu, aku tersenyum ketika semua murid dibubarkan lalu diarahkan untuk melihat mading mencari tau dimana kelas masing-masing, dan aku bergerak cepat, karna semua siswa melakukan hal yang sama, dan aku ingin merasakan hal itu

Kutarik tanganku kebawah pada mading tersebut mencari nama ku, ketika aku mendapatkan namaku, aku melihat kolom diatas dan aku berada dikelas X E, dari 10 kelas, aku menyadari bahwa aku hanyalah siswa yang memiliki pengetahuan standar, tapi aku bernyukur tidak berada di kelas X J karna aku yakini itu kan menjadi kelas yang mengerikan seperti yang aku tonton di flim, karna aku tau bahwa jika aku berada pada kelas itu, bukan aku yang malas belajar bahkan guru juga malas mengajar hanya melihat siswa siswa

hidup segan mati tak mau.

Aku melirik kesamping dan aku melihat pria yang menjahiliku di lapangan, aku menatapnya tajam, aku melirik tangannya yang mencari namanya, aku menatap kearah kolom atas, yang jauh dari pikiranku bahwa pria itu ternyata cukup pintar, aku pikir dia bodoh akan berada di kelas J ternyata dia dikelas X A, karna perilakunya yang aku tau tidak memiliki sopan santun, sungguh jauh dari permikiranku

Ia melirik tanganku juga yang menyentuh namaku, ia melirik ke kolom atas, lalu tersenyum mengejek ku, seakan memberitahuku bahwa aku hanya gadis bodoh yang mencoba berani melawannya

Aku pergi meninggalkan kerumunan itu, karna aku benar-benar ingin memakinya, tapi aku harus menahanya karna aku sudah berjanji pada bosku untuk menjadi murid baik selama disekolah

Aku mencari kelas ku pelan-pelan, sambil melirik kearah pintu kelas yang mencatumkan kelas berapa yang ada didalam ruang tersebut

"hei...gadis bodoh!" teriak seseorang dari belakang ku, aku membalikkan kebelakang, lalu menatap tajam kearah pria itu"jangan menatapku seperti itu" ucapnya dengan memasukkan tangannya kedalam celananya

Aku yang mendengar hal itu. Langsung membalikkan tubuhku tampa merespon pria itu, berjalan meninggalkan pria itu, aku meraskan pria itu menarik tanganku dan membalikan tubuhku kearahnya, sentak aku melepaskan tanganku

"Apa yang kau lakukan!!!" teriak ku kencang

"owh...suara mu sungguh bising" ucapnya santai, dan aku membenci hal itu, karna membuatku kalah telak

"aku tidak berurusan dengan mu, jadi jangan mengangguku!"

"hah!!! Kau sudah mengangguku ketika kau menunjukan jari tengah mu padaku, apa kau lupa"

"kau yang melakukan nya terlebih dahulu padaku"

"siapa suruh kau membalasnya"

"terserah"

Aku membalikan tubuhku, tapi ia menarik rambutku kearah nya, dan memelukku dari belakang, dengan mengaitkan tangannya dileher ku, sentak aku merasakan kesakitan karna kejadian yang kemarin

"akh.....sakit." ucapku lirih

"apa! Kau membodohiku? Aku bahkan tidak memekikmu kuat" tetap keadaan melingkarkan tangannya dileher ku, hal itu membuatku merasa pedih dan sakit oleh luka lembam tersebut.

"aku mohon lepaskan, sakit" aku tidak berdaya untuk mendorongnya, ketika lukaku begitu perih

Aku merasakan tangannya yang mulai terlepas dari leherku, lalu membalikkan tubuhku kehadapannya, sentak aku menutup mataku, aku tidak ingin nampak meyedihkan karna kesakitan.

Aku merasakan tangannya yang mengangkat rambutku yang menutupi luka dileherku, saat aku merasakan kulit dingin itu menyentuh luka ku, sentak aku menjauh dari nya

"apa yang terjadi sama leher lo?" tanya nya kearah ku, aku menatap tajam kearahnya, karna dengan beraninya menayai hal itu padaku, bahkan aku tidak mengenalnya sama sekali

"itu bukan urusan lo!" sentakku

"Lo murahan" ucapnya seakan menebak hal yang terjadi pada leherku, aku bisa menebak pikiran nya yang terlalu jauh dari seharusnya.

"Lo gak tau apa-apa tentang Luka Gue, jadi lo gak usah urusin masalah gue!!"jawab ku dengan Lantang

.....

Like nya

Biar lanjut.😊


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C2
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ