บท 442: Paksaan

Sebuah pagi yang cerah untuk memulai hari ini dengan sarapan menggunakan sandwich. Setelah Aster dan Yuli menikah. Kini rumah ini terasa sedikit sepi karena hanya ada Lily, Hazel dan kedua orang tuanya tentu saja.

Lily membantu Hazel mengusap bibirnya yang berlepotan dengan saus di sana. Hebat bukan? Hazel masih kecil tapi sangat menyukai makanan pedas.

"Hhhhhhhh." Lily melirik mamanya yang terdengar menghela nafas panjang. Lily punya sedikit perasaan tidak enak akan hal ini. Lily mengabaikannya dan memilih untuk melanjutkan makannya.

"Bosen banget lihat anak perempuan masih di rumah." Lily kembali melirik mamanya dengan tajam, begitu juga dengan Bagas yang berhenti menyuapkan nasi ke dalam mulutnya demi memperhatikan istrinya itu. Pasti akan ada keributan setelah ini.

"Kamu kapan di lamar Ly?"

Lily menghela nafas panjang. "Mama kan udah bicarain ini kemarin."