Panji pulang dengan keadaan sedih dan kecewa sekali sekarang. Sepulang dari rumahnya tadi dia merasa benar-benar merasa bersalah sekarang. Rasanya dia seperti gagal menjadi suami yang baik untuk Arini. Dimana dia tidak bisa mengabulkan keinginan Arini tadi yang sempat dia dengar secara diam-diam.
Bukankah sudah sejak dari dulu dia berjanji kepada Arini bahwa dirinya akan mengenalkan istri dan anaknya ke keluarga besarnya. Tapi sampai sekarang dia belum bisa mewujudkannya. Bahkan disaat istrinya berulangtahun dia juga belum bisa mewujudkannya padahal istrinya memintanya. Makanya dia memutuskan untuk pulang dan tidak menemui Arini tadi meskipun sudah sampai di rumah.
"Kamu memang suami yang tidak patas untuknya. Selama ini istri kamu sudah sangat sabar dengan mu tapi apa yang bisa kamu lakukan sama dia. Kamu belum membahagiakan istrimu."Panji marah kepada dirinya sendiri sambil memukul setirnya.