Axel tersenyum sambil bertopang dagu memperhatikan Ginny. Postur tinggi proporsional, pinggang ramping dan kulit putih. Axel manggut-manggut. Lalu pandangannya naik pada kacamata dengan frame berwarna hitam terlihat cocok di wajah gadis itu. Rambut hitam legam Ginny diikat kepang asal di sisi kiri, menyisakan anak rambut di pelipis kanan dan kiri.
Ginny tidak lebih cantik dari Lova, namun cukup mengusik rasa penasaran dan mematik jiwa penakluk Axel muncul ke permukaan. Untuk beberapa saat, bahkan Axel lupa dengan Lova yang duduk tidak jauh darinya. Hanya selisih satu baris meja saja. Boleh dicoba, sebelum lebih dulu dicoba yang lainnya. Axel manggut-manggut.
"Kaula. Put your hands up, girl."
Kaula langsung mengangkat tangan kanannya tinggi-tinggi. "Here, Mrs."
Mrs. Tasanee tersenyum dan tak lupa menganggukan kepalanya. Lalu menoleh ke arah Ginny. "So, sit down, please." kata Mrs. Tasanee sambil mengulurkan kedua tangannya.
Ginny mengangguk pelan. "Thank you, Mrs."
Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!
Thank you banyak-banyk untuk dukungan kalian semua.
Creation is hard, cheer me up!