Pada awal hidupnya, ia banyak dipengaruhi oleh Manikeisme dan sesudahnya oleh Neoplatonisme dari Plotinus. Setelah dibaptis dan memeluk Kekristenan pada tahun 386, Agustinus mengembangkan pendekatannya sendiri dalam filsafat dan teologi dengan mengakomodir berbagai metode dan sudut pandang.Dengan keyakinan bahwa kasih karunia atau rahmat Kristus mutlak dibutuhkan bagi kebebasan manusia, ia membantu merumuskan doktrin dosa asaldan memberikan kontribusi penting pada pengembangan teori perang yang dapat dibenarkan.
Ketika Kekaisaran Romawi Barat mulai pecah, Agustinus mengembangkan konsep Gereja sebagai suatu Kota Allah yang spiritual, berbeda dengan Kota Duniawi yang materiil.Pemikirannya sangat mempengaruhi cara pandang dunia abad pertengahan. Gereja yang berpegang pada konsep Trinitas, sebagaimana didefinisikan dalam Konsili Nicea dan Konsili Konstantinopel,umumnya diidentifikasi sebagai Kota Allah-nya Agustinus.
Dalam Gereja Katolik dan Komuni Anglikan, ia dipandang sebagai seorang santo, seorang Doktor Gereja atau Pujangga Gereja terkemuka, serta pelindung para biarawan dan biarawati Agustinian. Hari peringatannya dirayakan pada tanggal 28 Agustus, hari wafatnya. Ia dipandang sebagai santo pelindung para pembuat bir, penerbit dan percetakan, teolog, pengentasan penyakit mata, serta sejumlah kota dan keuskupan.Banyak kalangan Protestan, terutama Calvinis, menganggapnya sebagai salah seorang bapa teologis Reformasi Protestankarena ajarannya tentang rahmat ilahi dan keselamatan.
Dalam Kekristenan Timur, beberapa ajarannya diperdebatkan dan secara khusus pada abad ke-20 mendapat serangan dari teolog seperti John Romanides.Namun, para tokoh dan teolog lainnya dari Gereja Ortodoks Timurmemperlihatkan banyak pemanfaatan dari karya-karya tulisnya, terutama Georges Florovsky.Kontrovesi doktrinal terpenting yang dihubungkan dengan namanya adalah filioque, yang ditolak oleh Gereja Ortodoks.Ajaran-ajaran lain yang diperdebatkan mencakup pandangannya mengenai dosa asal, doktrin mengenai rahmat atau anugerah, dan predestinasi.Bagaimanapun, meski dianggap keliru dalam beberapa hal, ia tetap dipandang sebagai seorang suci (santo), dan bahkan telah memberikan pengaruh pada sejumlah Bapa Gereja Timur, khususnya Gregorius Palamas.Dalam Gereja Ortodoks, pesta peringatannya dirayakan pada tanggal 28 Agustus,dan ia menyandang gelar Beato ("Yang Terberkati").
— ตอนใหม่กำลังมาในเร็วๆ นี้ — เขียนรีวิว