บท 169: Kasih Sayang Hamzah
Qul hal nunabbi`ukum bil-akhsariina a'maalaa.¹
Alladziina dholla sa'yuhum fil-ḥayaatid-dun-yaa wa hum yaḥsabuuna annahum yuḥsinuuna ṣhun'aa.
Ulaaa`ikalladziina kafaruu bi`aayaati robbihim wa liqaaa`ihii fa ḥabiṭhot a'maaluhum fa laa nuqiimu lahum yaumal-qiyaamati waznaa.
Dzaalika jazaaa`uhum jahannamu bimaa kafaruu wattakhodzuuu aayaatii wa rusulii huzuwaa.
innalladziina aamanuu wa 'amiluṣ-ṣhooliḥaati kaanat lahum jannaatul-firdausi nuzulaa.
khoolidiina fiihaa laa yabguuna 'an-haa ḥiwalaa.
Setelah habis dari luar karena membeli beberapa cemilan, aku kembali masuk ke rumah sakit dan menemui kakak.
Ketika aku sampai ruangan dan akan membuka pintu, aku mendengar kakak tengah membaca Al-Qur'an.
Karena tak mau mengganggu, aku memutuskan untuk menunggunya sembari duduk di kursi tunggu.
Qul lau kaanal-baḥru midaadal likalimaati rabbii lanafidal-baḥru qabla ang tangfada kalimaatu rabbii walau ji`naa bimiṡlihii madadaa.²
ความคิดของผู้สร้าง 
SitiMaisyaroh2_
SitiMaisyaroh2_ Terima kasih atas cinta dan kesetiaan yang telah teman-teman beri untuk ikut menjalani romansa kehidupan Alif, Reine dan Hamzah ini. Terima kasih pula bagi teman yang telah memberi penghargaan lebih kepada saya melalui cerita ini. Semoga teman-teman semua selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT.
ของขวัญ
-- ได้รับของขวัญแล้ว สถานะพลังงานรายสัปดาห์
-- การจัดอันดับด้วยพลัง 
-- หินพลัง