Manusia akan selalu berdebat saat mereka mengagung-agungkan ego masing-masing, dan mereka akan selalu bertemu dengan akhir yang tak baik.
Keringat dingin mengucur deras dari pelipis perempuan itu, kepalanya terasa sangat sakit, pun perut yang bergolak keras. Dia sendiri tidak tahu kenapa bisa jadi selemah sekarang, padahal sudah memaksakan diri untuk bertahan. Kakinya yang terluka juga terasa semakin sakit, darah terasa mengalir deras dari kulitnya yang terkoyak. Napasnya menderu, membuat Galang yang berada di depannya melirik sebentar. Nyaris berbalik guna membantu Gia, Alan lebih dulu menangkap tubuh si perempuan yang tiba-tiba saja tersungkur jatuh.
"Kau kenapa?" Tanya Alan khawatir, matanya menyorot sendu pada Gia yang mencoba kembali berdiri.
"Aduh, merepotkan sekali. Sekarang bagaimana?" Celetuk Bisma yang kini mendekati kedua orang itu, tangannya terlipat di depan dada dengan dagu yang terangkat.