Saat sesuatu sudah terjadi, manusia cenderung berharap semuanya tak pernah terjadi sebelumnya. Perasaan menyesal, takut, dan juga kalut. Malangnya, semesta sudah tertawa terbahak-bahak karenanya.
"Gia, tunggu!"
Entah sudah keberapa kalinya Alan meneriakkan kalimat itu, dan entah sudah keberapa kalinya juga perempuan itu mengabaikan semua yang dia dengar. Airmatanya menyatu bersama dengan hujan yang membasahi tubuh, pun isak yang dia perdengarkan redam oleh gemuruh petir di atas sana. Hujan seolah-olah merasa kasihan, mengerti betul bahwa Gia tak ingin orang lain melihat dirinya yang menangis seperti sekarang. Dadanya sesak, sesekali tangan itu memukuli dadanya.