Orang-orang berlalu lalang. Mobil-mobil dengan tidak sabarnya melaju tanpa memikirkan sekitarnya. Penduduk di strata kelas atas menyombongkan diri dengan berbagai barang mahal saling bicara satu sama lain tanpa memikirkan kelaparan orang tidak mampu.
Meski begitu, bisingnya kota New York tidak sampai pada telinga sang kepala dari perusahaan real estate terbesar di Amerika. Jonathan dengan kasual menyeruput teh Inggris favoritnya.
Seteguk pelan berlalu, tangannya turun mengembalikan cangkir keramik antik itu pada tempatnya. Perlahan tanganya berpindah pada sebuah botol kecil di mejanya yang berisi serbuk putih.
Matanya menatap kosong pada botol itu, jenis tatapan kosong yang sama dengan yang cucunya punya. Ingatan Jonathan berputar ke beberapa minggu lalu saat dokter suruhannya memberikan botol itu padanya.
"Sedikit dosis saja dapat mempengaruhi cara kerja otaknya"