Anya terbangun dengan air mata membasahi seluruh wajahnya. Ia menggerakkan tangannya dan menyadari bahwa tangan Aiden dan tangannya masih bertautan sejak kemarin malam.
Tangan itu seperti memberi kehangatan untuk Anya dan meyakinkan Anya bahwa semua itu hanyalah mimpi.
Aiden berada di sampingnya. Aiden baik-baik saja …
Lalu, apa arti dari mimpi yang baru saja ia alami?
Tetapi mengapa mimpi itu terasa benar-benar nyata? Seolah ia pernah mengalaminya sendiri sebelumnya.
Apakah itu hanya mimpi? Atau kenangan masa lalu yang ia lupakan?
Apakah ia pernah bertemu dengan Aiden sebelumnya?
Tetapi mengapa ia sama sekali tidak bisa mengingatnya?
Anya ingat sejak pertama kali bertemu dengan Aiden, Aiden sudah mengenalnya. Sementara Anya sama sekali tidak ingat padanya.
Apakah benar ia kehilangan ingatan?
Anya mengubah posisinya ke arah samping agar ia bisa melihat wajah Aiden dengan jelas.
Mata Aiden masih terpejam, wajahnya terlihat tenang.