Aiden membelai wajah Anya dan berkata dengan suara pelan, "Aku yakin bisa membuat ibumu menerimaku, tetapi aku tidak yakin denganmu. Apa yang bisa aku lakukan untuk membuatmu benar-benar mempercayaiku?"
Anya menggigit bibirnya tanpa menjawab pertanyaan Aiden.
Pengalaman masa kecilnya membuat ia menjadi waita yang sensitif. Ia tidak bisa mempercayai orang lain dengan mudah dan terbiasa bergantung pada dirinya sendiri.
"Anya, aku tidak pernah berniat menyakitimu. Tidak sekarang dan sampai selamanya. Aku akan menjaga semua yang berharga untukmu," kata Aiden dengan lembut.
Saat mengangkat kepalanya, Anya bisa melihat tatapan tegas di wajah suaminya. Aiden tidak sedang berbohong padanya.
Ia tidak mengatakan apa pun dan memeluk tubuhnya erat-erat.
Aiden balas memeluknya dengan tatapan sedih. "Apakah kamu masih ingin bercerai denganku?"
"Tidak," jawab Anya.