Auron, yang memegangi dadanya, merasakan terror yang belum pernah dia rasakan.
Apakah ini kekuatan asli dari Ares?
Sesaat setelah itu, tubuhnya kesakitan dan tangannya yang memegang pedang kehilangan kekuatannya.
Melihat Randika yang berdiri tegak di hadapannya, Auron perlahan jatuh sambil terus memegangi dadanya. Rasa sakitnya sudah mengambil alih tubuhnya dan dia sudah tidak sadarkan diri.
Empat dari lima orang sudah kalah, satu mati, dua pingsan, satu sudah tidak punya keberanian lagi. Sekarang sisanya adalah Lupin si werewolf.
Lupin, dengan mata buasnya, tidak peduli dengan kondisi keempat temannya itu. Dia meraung keras dan menerjang ke arah Randika.
Detik berikutnya, Lupin sudah melompat tinggi, tangannya sudah membentuk kepalan tinju dan kakinya yang menendang langit-langit itu membuat kecepatan jatuhnya berlipat ganda.
Namun, di detik saat dia mendarat, nama Lupin si werewolf sudah tinggal kenangan.