Melihat gelagat Aleea yang terlihat aneh, sang ayah segera beranjak bangun untuk menghampiri Alona di kamar bahkan tanpa menyeruput kopinya dahulu.
Ayah Alona mulai menggedor pintu kamar Alona, beberapa kali namun belum ada respon dari dalam. Sudah tentu, karena Alona tidak ada di kamarnya.
"Alona... Buka pintunya!" hardik sang ayah ketika pintu kamar itu masih belum terbuka.
Aleea mulai panik, dia sedikit ketakutan namun juga sedih melihat sang ayah demikian. Namun, dia tidak berani mendekati sang ayah hingga akhirnya sang ayah mendobrak pintu kamar Alona.
Aleea kian merasa panik dan ketakutan. "Tuhan, maafkan hambamu ini."
"Alona?" sang ayah tampak terkejut melihat sekeliling kamar Alona lalu kembali keluar kamar setelah tidak menemukan Alona di kamar.
"Aleea!" panggil sang ayah dengan lantang.
"I-iya..." jawab Aleea kikuk seraya melangkah menghampiri sang ayah.
"KATAKAN DIMANA KAKAKMU ALONA!" hardik sang ayah dengan kasar.