"Ken,"
"Kak, please! Pagi ini aku sedang tidak ingin mendengar apapun dari kakak perihal laki-laki asing itu." Kenzo menyela ucapan sang kakak lebih dulu.
"Kenapa kau tidak mengerti, Ken? Ibu ingin menikah lagi bukan lantaran sudah melupakann ayah, kasihan ibu. kita juga masih butuh figur seorang ayah di rumah ini, khususnya kamu, Ken!" tandas Ervan seraya beranjak berdiri.
"Kakak tidak mengerti, semua itu hanya untuk kesenangan ibu sendiri. Karena sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau menerima laki-laki manapun mengganti posisi ayah di rumah ini!"
"Kakak tidak percaya kau bisa sekeras itu, kau begitu egois dan hanya memikirkan dirimu sendiri, Ken!"
"Kak, bukankah kakak yang lebih tahu hal ini? atau jangan-jangan kakak juga sudah melupakan mendiang ayah, iya?"
"Kenzo!"
"Kakak!" Kenzo kembali menyela dengan nada marah.