Jihan pergi ke rumah Tristan karena orang tuanya masih belum kembali dari luar kota. Ia merasa jenuh di rumah. Jika di rumah Tristan, suasananya lebih ramai. Ia meninggalkan neneknya di rumah bersama pembantu dan perawat. Sebelum pergi, Jihan meminta izin sang Nenek terlebih dulu. Seruni mengizinkan, karena itu Jihan pergi.
"Om, Tante, sedang apa?" tanya Jihan.
"Kami sedang menunggu Raja, Sayang. Kamu sudah sarapan?"
"Sudah, Tante. Masa jam sepuluh belum sarapan, nanti JIhan pingsan," kelakar Jihan.
"Kamu bisa saja," ucap Haruna menanggapi gurauan Jihan.
Mereka terlihat sangat cemas. Jihan menduga terjadi sesuatu yang buruk. Mereka tidak akan seperti itu jika tidak ada yang terjadi, tapi apa? Gadis itu bertanya-tanya sendiri di dalam hati.
Tidak berapa lama, Raja datang dengan motornya. Haruna dan Tristan segera menghampirinya. Ia bahkan belum membuka helmnya dan kedua orang tuanya sudah memberondong dengan berbagai pertanyaan.