ดาวน์โหลดแอป
56% Terjebak di Dunia Albheit / Chapter 27: CH.27 Kunci Masa Lalu

บท 27: CH.27 Kunci Masa Lalu

Sepanjang hari ketika aku berada di kelas, aku menghabiskan waktuku dengan melamun sambil memikirkan sebenarnya apa yang terjadi dengan tempat bernama gua Farafa itu. Jujur saja itu terlalu aneh dan menurutku ada penjelasan yang lebih mendetail tentang hal itu.

Sebenarnya dari mana Guirusia Sin muncul ke dunia ini? Bagaimana istri Sin juga berada di dunia ini, tetapi di waktu yang berbeda bahkan menjadi nenek ratu Kioku. Semua ini semakin tidak masuk akal buatku dan aku akan kesulitan mencari jawabannya.

[Kalau Keena terus memikirkannya, yang ada Keena akan semakin bingung dan akan jatuh sakit. Lagipula ini kan permasalahanku, tidak perlu Keena sampai sebegitunya.]

'Tidak, ini tetap berhubungan denganku. Dua jiwa dari duniaku berada di dunia ini dan pernah tinggal di dunia ini. Yang satu yaitu kepribadian lainmu entah datang dari mana, dan istri Sin mengalami reinkarnasi sebagai nenekmu.'

[Aku paham kalau mungkin Keena bisa mendapat jawaban untuk kembali ke dunia asalmu ketika menyelidiki mereka dan kasusmu juga. Namun ingat di sini kau menemani cucuku Tifa.]

Ah iya bagaimana aku bisa melupakan fakta bahwa tuan putri Tifa juga sedang bersamaku di sampingku sepanjang perjalanan ini. Hah~ baiklah aku tunda untuk sementara, yang penting aku jangan membuat tuan putri Tifa menjadi bingung dan merasa ada yang aneh denganku.

"Hah~."

"Kenapa nona Keena?"

"Ah tidak apa-apa, hanya sedikit merasa pusing memikirkan sesuatu."

Jangan sampai aku menambah masalah lagi ketika nanti raja Koshiyu datang menemuiku. Gara-gara kejadian kemarin, aku sampai menarik perhatian hampir satu negara kerajaan dan pagi ini ketika tuan putri Tifaria datang, sebuah pesan bahwa nanti sore raja Koshiyu akan datang untuk menemui diriku ini.

"Yakin tidak apa-apa nona Keena?"

"Tentu saja, maaf sudah membuat tuan putri Tifaria khawatir."

"Jangan panggil Tifa seperti itu, panggil aku Tifa saja seperti yang lain memanggil Tifa."

"Baiklah Tifa, panggil aku Keena juga."

Walau masih khawatir dan bingung memikirkan hal yang terjadi kemarin, aku menenangkan diriku dan melupakan hal itu untuk sejenak sampai semua pelajaran ini selesai dan aku kembali ke kamarku. Mulai hari ini aku juga tinggal bersama tuan putri Tifaria di kamar yang dulunya milik ratu Kioku.

Bahkan karena kejadian kemarin, aku sampai tidak sempat membahas apa pun dengan kepala sekolah tentang apa yang sebenarnya dia ingin bicarakan kemarin. Namun kurasa dia sudah tidak ingin membahasnya lagi karena kemarin dia menolak tawaranku dan tidak memanggilku. Sebenarnya apa yang ingin dibicarakannya.

"Kelas dibubarkan. Untuk nona Fukoushi, mohon ke ruang kepala sekolah. Beliau sudah menunggu nona di situ."

"Baiklah, terima kasih informasinya. Tifa, kembali saja dulu ke kamar, aku akan pergi ke ruang kepala sekolah dulu baru nanti kembali ke kamar. Bawa kunci ini."

"Tidak usah, sebaiknya Tifa menunggu Keena di luar ruang kepala sekolah. Lagipula Tifa tidak tahu kamarnya berada di mana."

"Aku mengerti, ikuti aku."

Kalau aku meninggalkan tuan putri Tifaria sendirian, aku takut nanti ada bahaya yang mengancamnya. Sedangkan raja Koshiyu dan keluarga kerajaan yang lain sudah mempercayakan tuan putri Tifaria kepadaku supaya aku menjagainya.

Ngomong-ngomong aku tarik perkataanku tentang kepala sekolah tidak ingin berbicara denganku lagi tentang hal yang kemarin. Mungkin dia sengaja memanggilku karena tahu bahwa aku tidak akan ke ruangannya kalau tidak dia panggil.

"Permisi."

"Masuk saja. Ah ada tuan putri Tifaria juga, masuk saja karena pembahasan ini juga tentang tuan putri."

"Aku juga masuk kalau kepala sekolah bicara begitu."

Pembahasan tentang tuan putri juga? Berarti kepala sekolah ingin mengetahui tentang hubunganku dengan keluarga kerajaan? Kemungkinan terbesar yang aku pikirkan sih cuma itu, apalagi kepala sekolah menyuruhku menemuinya setelah kejadian yang disaksikan olehnya ketika aku bersama dengan keluarga kerajaan.

"Duduk, aku ambilkan teh sebentar."

"Ah biar sebaiknya aku saja, kepala sekolah dan Tifa tunggu sebentar."

Tidak membutuhkan waktu lebih dari semenit untuk mengambilkan teh dalam poci dan tiga cangkir untuk tiga orang. Usai menyeduh teh itu, aku membawanya ke meja dan menuangkan teh ke tiga cangkir dan memberikan satu kepada kepala sekolah dan satu juga untuk tuan putri, yang terakhir untukku.

"Jadi kepala sekolah, apa yang kepala sekolah ingin bicarakan?"

"Semua tentang yang kulihat kemarin. Kejadian kemarin membuat rasa penasaranku tidak tertahankan dan rasanya aku butuh penjelasan lebih lanjut tentang hal itu. Sebenarnya bagaimana nona Fukoushi dipakai oleh ratu Kioku sehingga tubuh nona dirasuki oleh roh ratu Kioku? Bolehkah aku mengetahuinya?"

"Tunggu, tunggu, apa yang kalian bicarakan? Kejadian kemarin? Roh nenek masuk ke tubuh Keena?"

Benar juga, kemarin tuan putri Tifaria tidak bersama kami di ruangan ini ketika roh ratu Kioku mengambil alih tubuhku. Jadi wajar saja kalau tuan putri Tifaria bingung dan tidak mengetahui apa yang sebenarnya sedang dibicarakan.

"Kemarin, satu hari sebelumnya di pagi hari ketika Koshiyu, papa dan mamamu datang kemari untuk mendaftarkan Tifa menjadi murid di sini, roh ratu Kioku nenekmu merasuki diriku dan berbicara dengan kakek juga papa dan mama Tifa."

"Jadi Tifa melewatkan kesempatan bertemu langsung dengan nenek dalam tubuh Keena? Aku… Tifa tidak tahu harus berbicara apa…."

"Jangan khawatir, selama aku masih ada dan Tifa ada di dekatku. Aku bisa mengucapkan apa yang disampaikan oleh ratu Kioku nenek Tifa kepada Tifa."

"Benarkah? Baiklah, Tifa tidak akan menangis kalau begitu."

Kasihan juga ya sebenarnya tuan putri Tifaria, bahkan dia belum sempat melihat neneknya. Apalagi anak-anak ratu Kioku dan raja Koshiyu, mereka ditinggalkan bahkan ketika mereka masih bayi dan balita.

Aku jadi merindukan omelan mamaku di dunia nyata yang selalu mengaturku untuk membuatku menjadi baik. Kehilangan sosok keluarga entah siapa pun dalam kehidupan seseorang, hanya akan menghancurkan mimpi yang indah untuk waktu yang tidak terduga lamanya. Tidak mudah melupakan fakta itu.

"Jadi bagaimana nona Fukoushi?"

"Tentang itu aku sudah jelaskan bahwa aku adalah orang terpilih. Aku bahkan bisa berbicara dengan roh ratu Kioku dengan berpikir saja dan pasti aku akan mendapatkan jawabannya. Tentang hubunganku dengan keluarga kerajaan, itu semua dimulai ketika aku menemui Koshiyu yang menyamar di perpustakaan."

"Kalau begitu jelaskan, dari mana nona berasal? Kenapa seolah-olah tidak ada alasan yang jelas tentang keberadaanmu?"

Kenapa aku merasa seolah ini menjadi interogasi ya? Tidak mungkin aku menjawab bahwa aku terjebak dalam dunia Albheit dan aku menemukan diriku bukan berada di dunia Albheit, tetapi di dunia Kimino. Kalau memang aku beri tahu pun, aku tidak bisa menjelaskan penjelasanku itu kepadanya.

"Aku… aku sendiri pun tidak tahu. Semuanya itu terjadi begitu cepat tanpa aku sadari."

"Apa maksud nona? Jadi nona bukan berasal dari sini? Katakan dari mana nona berasal?"

"Apakah kepala sekolah mau berjanji untuk tidak ribut dan menanyakan bagaimana bisa ketika aku menjawab pertanyaanmu itu? Tifa juga, bisa kan?"

"Kami yakin tidak akan ribut dan memberi tahu orang lain."

Dalam diriku sebenarnya ada ketakutan besar dan keraguan yang menggangguku. Namun sekali aku mengatakan bahwa aku akan berbicara kalau mereka berjanji tidak bereaksi berlebihan, aku akan tetap memberi tahu mereka.

"Jujur saja aku berasal dari dunia lain yaitu dunia asalku bernama Terra. Di duniaku ada suatu perusahaan yang membuat sebuah game bernama Albheit Online. Di saat server itu mau tutup, aku adalah orang terakhir yang belum keluar dari game dan akhirnya terjebak di dalam dunia game itu. Awalnya aku pikir ini adalah dunia Albheit, ternyata ini adalah dunia Kimino. Seolah dunia Albheit itu menumpuk dunia Kimino."

Sulit dipahami memang bagaimana ini bisa terjadi. Namun aku tahu yang bisa menjelaskan semuanya ini hanyalah masa lalu dan semua memori Sin. Semua ini ada kaitannya dan penjelasannya tersembunyi entah di mana.

Yang aku ketahui sekarang adalah semuanya itu cocok dan satu rangkaian, tetapi yang belum aku ketahui adalah bagaimana itu adalah satu kesatuan. Seperti sebuah kotak kebenaran yang sebenarnya kuncinya sudah diketahui keberadaannya, tetapi tidak dengan kotaknya.

"Ja-jadi nona bukan orang asli dunia Kimino ini?"

"Maaf membuatmu merasa aneh dan terkejut, tetapi faktanya memang ini. Tolong jangan sebarkan ke yang lain, atau aku akan menghilang dari peredaran semua orang yang mendengar kabar tentangku."

"Tenang saja, rahasiamu bersama kami tidak akan bocor."

Mengetahui semua yang dibutuhkan oleh kepala sekolah sudah selesai, aku dan tuan putri Tifaria langsung keluar dari ruangan kepala sekolah dan menuju asrama untuk kembali ke kamar kami. Benar-benar melelahkan mengatakan fakta yang seharusnya diketahui olehku dan ratu Kioku saja.

"Apa Tifa keberatan dengan fakta bahwa aku bukan orang dunia ini?"

"Tifa tidak tahu harus mengatakan apa, tidak kusangka orang yang dipilih oleh nenek adalah orang dari dunia lain. Bukan berarti aku membencinya, hanya saja aku tidak tahu harus menanggapi hal ini dengan apa."

"Cukup disimpan sendiri dan tidak memberi tahu orang lain sudah sangat membantuku. Yang tadi aku lamunkan di kelas pun itu adalah kebenaran yang aku berhasil temukan dan mencoba mencari jalan keluar dari pengetahuan itu."

Dengan kebenaran bahwa sepasang suami istri pindah dari dunia nyata ke dunia Kimino ini membuatku bahwa mereka, apalagi Sin bisa dengan mudah berpindah dari dunia nyata ke dunia Kimino. Namun tidak ada penjelasan pastinya tentang hal ini.

Informasi yang aku butuhkan masih belum cukup. Kalau saja ada satu kasus lagi tentang Sin yang datang ke mari dengan tubuh aslinya atau anak-anaknya yang datang ke mari, aku mungkin bisa meminta bantuan mereka atau mencari jalan keluar dari mengamati hal itu.

"Semoga Keena bisa kembali ke dunia Terra tempat asal Keena berada. Namun jangan tinggalkan Tifa terlalu cepat, Tifa masih mau bersama dengan Keena."

"Tenang saja Tifa, selama aku belum menemukan semua kotak kebenaran dan mengungkapnya, aku akan tetap di sini."


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C27
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ