"Emm.. Sepertinya Pak Anton belum mengabari ya? Kalau setelah Ananda turun dari posisi direktur, kamu juga kembali jadi sekretaris saya di kantor lama" ucap Amanda sambil tersenyum senang karena dia akan bersama Latissa lagi.
Di hadapan Amanda, pupil mata Latissa melebar tapi mulutnya terkunci rapat-rapat. Kalau Amanda mengatakan hal ini kepada dirinya 6 bulan lalu, mungkin Latissa akan merasa kegirangan, tapi sekarang Latissa justru merasa sedikit sedih dan, gilanya, kecewa. Ya, dia kecewa pada Anton. Mengapa dirinya seperti sebuah kesepakatan saja, apa dia mereka anggap barang, batin Latissa. Di samping Latissa, Anton juga sama, diam seribu bahasa.
Sementara itu, ditengah keheningan yang tidak jelas ini, Amanda menatap Anton dan Latissa bergantian, dengan wajah bingung. Terutama melihat reaksi Latissa. Mantan sekretarisnya itu terlihat sedih dan tidak suka dengan berita yang baru dia ucapkan.