บท 119: Belum Mau Menikah (1)

"Aku deg-degan" aku Amanda jujur.

"Ada aku, cukup jadi diri sendiri saja, ibu dan ayah pasti suka" balas Abi lagi.

"Amanda aku selalu cantik, mana mungkin ada yang tidak tertarik" Abi melanjutkan gombalannya sambil mengerling nakal.

"Ish, dasar gombal. Sejak kapan gombal gitu?" balas Amanda, mencubit pinggang Abi.

"Sejak jadi pacar kamu" balas Abi. Amanda hanya bisa tertawa, dia kehilangan kata mendengar gombalan kekasihnya yang dulu tidak ubahnya seperti gunung es, dingin dan kaku.

"Siapa yang ajarin?" tanya Amanda, penasaran.

Abi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Belakangan seorang temannya di rumah sakit sering mengajarkan dia cara merayu. Sebelum bersama Amanda, pengalaman cinta Abi sangat sedikit, dia hanya punya Rahmania saja, tidak ada yang lain. Nia juga bukan seorang wanita yang senang dengan rayuan, jadi Abi hampir tidak pernah merayu wanita. Sementara di hadapannya Amanda masih memasang wajah penasaran, menagih jawaban.