"Aku nggak tahu apa alasan sebenarnya beliau meninggalkan kami, karena setelah itu baik Ayah maupun Nenek dan Kakek nggak ada yang cerita sama aku." Arkan seperti habis mengeluarkan beban berat setelah itu, karena selesai dia menceritakan semuanya, punggungnya menyandar di sandaran kursi dengan raut wajah lelah.
"Bagaimanapun, aku ingin sekali bisa menemukan beliau. Masa bodoh seandainya beliau tak menerimaku, setidaknya aku harus bertemu dengannya meskipun itu yang terakhir." Dibalik sifat Arkan yang terlihat selalu bahagia, ternyata ada sesuatu yang tersembunyi di dalam kehidupannya.
"Kalau begitu, kita harus mencarinya." Davie akhirnya berbicara. "Kalau ayah lo nggak mau bilang sesuatu, lo bisa tanya sama kakek lo. Lo harus cari tahu terlebih dulu ke orang-orang terdekat lo. Baru kita melakukan pencarian lebih lanjut." Itu adalah satu-satunya cara untuk menemukan Dimana perempuan itu berada.
"Lo akan bantuin gue kan?"