Bagaimanapun keadaannya ketika kamu mendapatkan luka, luka itu tak serta sembuh meskipun obat yang digunakan adalah obat yang paling mahal dan paling ampuh sekalipun. Penyembuhan itu butuh proses. Dan tak ada yang instan. Demikian juga dengan Qiana. Meskipun Davie sudah mengatakan jika dia bersalah, maka itu tak serta membuat dia merasa lebih baik daripada sebelumnya.
Hatinya tahu, jika permasalahan itu tak bukanlah kesalahan dari suaminya. Tapi yang membuat dirinya kecewa adalah karena ketidak terusterangan yang seharusnya dikatakan oleh Davie. Bahkan lelaki itu juga tahu, jika Tiana adalah ancaman. Perempuan seperti itu, bisa bertindak nekat jika keinginannya tak tercapai.
Mungkin ciuman di pipi itu adalah awal. Permulaan. Tapi bisa jadi setelah itu, dia akan melakukan hal yang lebih dari apa yang dilakukan sekarang. Itu adalah satu-satunya yang disesalkan oleh Qiana.