Davie berhasil membalas Arkan dengan balik mengerjai lelaki itu. Bahkan wajah menyesal terlihat jelas pada ekspresi Arkan sekarang. Hanya segitu saja keberanian Arkan ternyata. Namun Davie sedikit mengulur waktunya untuk mengatakan jika dia hanyalah mengerjai balik temannya itu.
Davie ikut duduk sambil menatap Arkan seolah sedang menghakimi lelaki di depannya tersebut. Arkan merasa canggung dan benar-benar merasakan penyesalan di dalam hatinya. Dia tak akan mengulangi hal semacam itu lagi nanti.
"Gue perlu peringatkan sama lo. Candaan lo itu benar-benar bisa membuat orang lain bertengkar. Untungnya, kami tidak terlalu menanggapinya dengan serius. Tapi itu bukan berarti lo nggak disalahkan." Untuk kalimat ini, Davie mengatakan dengan serius.
"Gue ngerti." Arkan menjawab dengan sungguh-sungguh.
"Kalau gitu gue mau tanya sama lo," Davie masih menatap lelaki itu dengan tajam. "Gimana rasanya lo dikerjain sama orang?"