ดาวน์โหลดแอป
75.43% I don't know you, but I Married you / Chapter 393: Sakitnya Kiran

บท 393: Sakitnya Kiran

Kiran masih berbaring diatas tempat tidurnya sementara Kay mendekapnya dari belakang. Sudah 3 hari ini Kiran tak enak badan bahkan di hari kedua Kiran mengalami Demam. Kay segera membawanya ke dokter dan hasilnya Kiran hanya mengalami Demam biasa karena mungkin belum terbiasa dengan cuaca dingin disini. Badan Kiran memang terasa panas tapi wanita itu terus mengeluh dingin.

"Masih pusing sayang?"

"Udah engga."

"Obatnya udah diminumkan?"

"Udah tadi..."

"Ya udah istirahat."

"Kamu mau kemana?" Kiran segera menarik tangan Kay yang berada dipinggangnya.

"Aku ga kemana-mana."

"Udah gini aja.."

"Iya-iya.." Kay mendekap lagi istrinya. Hawa panas begitu terasa dibadannya.

"Kalo masih gini besok kita kerumah sakit aja ya..." Ucap Kay membuat Kiran mengangguk. Dikepalanya kini menempel kompresan kecil yang baru saja diganti tadi.

"Kasian...istri Mas lemes gini. Mas ambilin kaos kaki ya." Kay beranjak kearah lemarinya dan mencarikan kaos kaki milik Kiran. Setelah mendapatkannya dia memakaikannya dengan manis dikaki Kiran.

"Selimutnya mau tambah lagi ga?"

"Engga, ga usah.." Kiran dengan gelengan. Kay mengambil bantal kecilnya. Terbaring lagi dan mulai menyalakan tv untuk menghindari kebosanan. Kiran benar-benar tak mau jauh dari Kay. Dia segera mendekat dan merangkul pinggang suaminya.

"Aku disini sayang, kamu tidur aja.." Kay mencium puncak kepala Kiran.

"Mas Kay..."

"Hem..."

"Bentar lagi ulang tahun..makin tua aja.."

"Enak aja, kamu cepet sembuh dong jadi kita bisa keluar jalan-jalan. Kita rayain diluar."

"Lagi cuaca gini, mending dirumah aja."

"Oke kita dirumah, masak-masak. Makan-makan."

"Ajakin aja temen kamu."

"Engga, aku pingin berdua."

"Sekali-sekali sayang, jadi rame."

"Ya udah iya aku ajakin temen aku. Beda sih ya sekarang udah akrab."

"Ya..kan siapa lagi temen aku disini."

"Iya sayangku." Kay menurut lagi. Kini suara handphonenya terdengar tanda panggilan masuk. itu Jesica ternyata. Dia melakukan video call.

- Assalamualaikum Abang..

- Walaikumsalam mommy...

- Loh kenapa Ran?

- Ran lagi sakit mommy, udah 3 hari ini ga enak badan.

- Udah ke dokter?

- Udah mommy, Ran kena Demam aja

- Ya ampun...cuacanya lagi ga bagus ya disana?

- Iya mom.

- Tapi Abang sehat?

- Sehat mom.

- Ya mudah-mudahan selalu sehat, kalo Abang sakit siapa yang jagain Ran.

- Mommy, Daddy apa kabar?

- Daddy lagi umroh Ran sama Jay besok pulang, mommy Alhamdulillah sehat juga, sibuk ngurusin Kris sekolah sekarang.

- Kris mana mom?

- Lagi main sama Triplets.

- Ada kakak juga?

- Ada, kakak lagi nginep disini bang.

- Kakak ga pernah liat aku kesini.

- Nanti kali bang, anaknya kan masih kecil-kecil. Abang ulang tahun pulang ya. Kita rayain disini.

- Ga bisa mom, aku ada ujian nanti aja ya mom bulan depannya.

- Sekarang Abang udah jarang pulang nih, mentang-mentang udah ada Ran ya disana.

- Bukan mom. Kay pingin cepet lulus jadi bisa tinggal disana. Ga bulak-balik lagi. Kay juga kangen sama mommy, sama yang lain.

- Ya udah nanti mommy yang kesana ajakin Jay sama Tiara sekalian.

- Nah boleh tuh jadikan rame dirumah.

- Abang pingin kado apa dari mommy?.

- Aku ga mau kado apa-apa. Aku kan udah sering ngerepotin mommy sama daddy.

- Ya ga papa. Karena udah ngerasa dewasa ga mau kado lagi ya?Abang Jay aja udah minta.

- Jay minta apa?

- Minta dinikahin sama Tiara.

- Ah..dia emang udah kepingin.

- Abang coba ngobrol sama Jay, kasih tahu gitu kalo nikah itu gimana. Kemarin aja ada kejadian dia main pisau mommy kaget, tangannya sekarang berbekas tuh.

- Kan ada Tiara mom. Aku yakin Tiara ngerti kok. Udah bertahun-tahun pacaran pasti udah tahu sama tahu.

- Bukan masalah itunya.

- Terus?

- Nanti aja deh ngobrol sama Daddy.

- Ah..mommy suka setengah-setengah nih ngasih tahunya.

- Ya masa mommy yang ngomong nanti aja nunggu Daddy.

- Oma gimana mom?

- Oma sehat, Oma juga udah wanti-wanti tuh suruh cucunya nikah semua untung aja Jay udah punya calon kalo engga disuruh di jodohin kaya Rey sama Edward.

- Wah?mereka berdua dijodohin mom?

- Katanya sih iya tapi mommy belum denger-denger lagi. Bang...Ran tidur tuh kayanya.

Jesica salah fokus dengan mata Ran yang sudah terpejam.

- Eh iya, kasian mom kalo malem tidurnya ga nyenyak. Bilangnya dingin terus padahal badannya panas.

- Apa ga papa?ga coba dibawa rumah sakit lagi sayang?

- Besok aku bawa mom kalo panasnya ga turun-turun.

- Iya, coba periksain yang bener takut ada apa-apa.

- Mom...aku cuman pingin kado kakak kesini. Ran nanyain terus anaknya. Mungkin Ran pingin ketemu.

- Oh iya?apa gara-gara kepikiran Ran jadi sakit?

- Aku ga tahu. Dia pingin liat si kembar. Dua hari yang lalu demamnya tinggi sampe-sampe nginggau manggil-manggil nama Alm. Keyra sama Keyza. Aku sampe khawatir mom.

- Makannya Ran tuh dihibur bang.

- Aku udah hibur kok mom, aku beliin dia peralatan yang dia butuhin supaya ada kegiatan, aku pulang tepat waktu, aku ajakin dia jalan-jalan tapi mungkin...ada saat dimana Ran keinget.

- Emang ga ada rencana hamil lagi?.

- Ran udah mau kok, ini lagi usaha.

- Ya udah nanti mommy coba bilang kakak ya kalau perlu mommy sewa satu pesawat buat keluarga kita biar kakak ga khawatir anaknya rewel.

- Iya mom.

- Abang juga jangan sedih-sedih ya sayang. Percaya deh nanti dikasih penggantinya. Biarin anak Abang nunggu disana, apalagi udah sama opa-opanya. Kalo Abang sedih nanti ga bisa nguatin Ran.

- Iya mom.

Kay dengan mata berkaca-kacanya. Dia sedikit mengusap sudut matanya.

- Kalo ada apa-apa bilang mommy ya. Abang udah dewasa bukan berarti ga boleh cerita. Kakak sama Kak Dariel juga kalo ada masalah dan ga bisa diatasin berdua masih suka cerita sama mommy, sama Daddy.

- Iya mom tapi semenjak kita di Australi kita ga pernah berantem kok, Ran malah suka manja sekarang.

- Baguslah, yang akur rumah tangga tuh.

- Makasih mommy, meskipun kita nikah pake cara yang salah mommy selalu dukung kita.

- Karena Abang anak mommy. Ya udah mommy tutup ya teleponnya. Abang jagain Ran aja ya, kalo udah kerumah sakit kabarin mommy. Mommy pingin tahu Ran kenapa. jangan lupa juga kabarin orang tuanya.

- Iya mommy, mereka udah tahu kok Ran sakit.

- Ya udah Assalamualaikum.

- Walaikumsalam.

Kay mengakhiri teleponnya lalu dengan satu tangannya meletakkan handphone diatas nakas. Dia meraih remote dan mengecilkan volume tv lalu mendekap Kiran yang ternyata benar-benar sudah tertidur. Mudah-mudahan panas Ran besok turun.

***To Be Continue


Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C393
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ