Jantung Jay berdegup kencang sejak dirinya tiba dirumah orang tua Dena. Jay membawa seluruh keluarga Seazon dan Aderald membuat rumah Dena terisi penuh. Keluarga Fahri dan Dena pun menyambut dengan cukup baik dan penuh kehangatan. Semua seserahan yang Jay bawa pun tak luput masuk kedalam. Hal yang membuat sedikit tak nyaman adalah dimana Dariel melihat keberadaan Dirga disana. Kalau bukan karena Jay mungkin Dariel sudah menghindar dari acara ini. Ara yang disampingnya hanya terdiam saja sambil menggendong Davin sementara Karin dia titipkan dipangkuan Kay dan Kiran yang dengan senang hati menerimanya. Pembukaan acara oleh pembawa acara atau MC yang kini mempersilahkan seluruh tamu yang hadir untuk duduk. Pembawa acara menyampaikan ucapan selamat datang serta terima kasih atas kehadiran seluruh pihak dengan disertai oleh doa. Sang MC pun menjelaskan urutan acara lamaran secara singkat. Sang MC yang bernama Ronald itu sedikit jenaka sehingga suasana tak terlalu tegang namun Jay tetap saja gugup.
"Tenang bang..." Jesica menggenggam tangan Jay yang tak mau diam.
"Nah...sebelum saya bertanya maksud dan tujuan kedatangan keluarga Jay ini. Gimana kalo kita panggil calonnya?cantik loh bang..." Ronald menggoda Jay yang sedaritadi mencari sosok yang ingin dia lihat.
"Mau liat ga bang?" Tanya Ronald lagi membuat Jay malu. Jay hanya mengangguk dan tak lama Tiara dengan diantar oleh teman dekatnya datang menuju tempat yang sudah disediakan. Senyuman Jay semakin mengembang saat melihat Tiara berjalan begitu anggun dengan kebaya berwarna peach. Matanya tak bisa teralihkan sekarang.
"Bang jangan lupa ngedip bang.." Goda Ronald lagi membuat Kenan tertawa sementara Jay langsung menunduk malu. Setelah itu Ronald kembali bertanya maksud kedatangan keluarga Jay ke kediaman keluarga Tiara. Sambutan dilakukan oleh perwakilan yang sudah ditunjuk dari keluarga Kenan yaitu Riko. Saat itu juga Riko mewakili Kenan mengutarakan maksud kedatangannya, yaitu untuk melamar Tiara. Selanjutnya adalah sambutan perwakilan dari Keluarga sang mempelai perempuan. Mereka juga menyambut dengan baik kedatangan Keluarga Jay. Selesai dengan sambutan, Jesica dipersilahkan memberikan hantaran secara simbolis kepada Dena. Kali ini Jesica tak berhenti tersenyum bukan hanya karena senang tapi dia merasa geli karena Dena sahabatnya yang amburadul dan mesum menjadi mertua anaknya.
"Duh..makasih loh Bu Sica." Canda Dena.
"Nah gimana kalo calonnya kita panggil nih..." Ronald kini mulai memanggil Jay dan Tiara untuk kedepan.
"Tenang bang, Abang bisa. Jangan malu-maluin Daddy." Kenan memberi semangat. Jay berdiri disana membuat kembarannya ingin tertawa namun Kiran segera mencubitnya.
"Silahkan bang ada yang mau disampaikan sama keluarga atau sama Tiara." Ronald membuat Jay perlahan mengangkat mic nya.
"Assalamualaikum wr wb, pertama tama saya ucapkan terima kasih atas sambutan penerimaan yang telah diberikan kepada keluarga saya. Makasih om ..Tante dan keluarga besar Alinskie.." Jay berhenti sejenak dan menarik nafasnya.
"Sedikit cerita, saya udah kenal Tiara dari kecil dan dari kecil itu pula saya udah jatuh cinta dengan Tiara. Untuk saya pribadi butuh waktu 7 tahun untuk mengatakan saya sayang Tiara. Hubungan kita memang ga berjalan lancar tapi...nyatanya kita bisa lewatin itu. Ada satu hal yang membuat saya yakin kenapa wanita cantik yang ada dihadapan saya ini, saya pilih sebagai calon istri saya." Jay tak bisa berhenti menatap Tiara yang kini merona dengan pujian Jay. Dia menarik nafasnya pelan.
"Selain ibu dan kakak saya, wanita lain yang menerima keadaan saya adalah Tiara. Dia ga pernah melihat kelebihan saya tapi dia selalu melihat kekurangan saya dan dia mencintai itu. Tiara juga yang paling mengerti saya dan hanya dia yang bisa menenangkan saya. Terima kasih Tiara. Saya ga pernah berhenti bersyukur bahwa saya punya kamu. Mungkin secara fisik bisa bapak dan ibu liat parasnya yang cantik, anggun dan menawan membuat siapa aja yang memandangnya ga pernah bosan termasuk saya, jadi jelas saya bisa berkali-kali lipat jatuh cinta disetiap harinya." Ucapan terakhir Jay disambut riuh oleh tamu yang hadir begitupun Kay yang geli mendengar ucapannya. Rasanya dia hanya ingin tertawa. Ara sudah tak heran karena dari dulu Jay memang sosok yang romantis, yang tak segan memuji wanita kesayangannya. Kini Jay maju lebih dekat. Meraih tangan Tiara yang begitu lembut terasa.
"Tiara… Insya Allah saya berjanji sesuai dengan ajaran agama saya untuk selalu berusaha dengan segenap kemampuan saya untuk menjaga kamu selayaknya orang tua kamu menjaga dan merawat kamu. Maka dari itu om..tante, saya mohon izin untuk meminang Tiara agar dapat menyempurnakan setengah agama saya. Cuman Tiara om, Tante, yang sangat saya inginkan menjadi pasangan hidup saya nantinya… Jika om, Tante dan Tiara berkenan…. izinkan saya Jay Javier Seazon membahagiakan Tiara Putri Alinskie di dunia serta di akhirat dengan menerima lamaran saya.." Jay sambil bergantian menatap Fahri, Dena dan Tiara. Kini Ronald memberikan mic kepada Tiara. Inilah saatnya Jay mendapatkan jawaban yang resmi dari pertanyaannya dulu di kantor.
"Bismillahirrahmanirrohim, mama dan papa yang Tiara sayangi, dengan memohon ridha Allah SWT dan juga dengan restu dari papa dan mama serta restu keluarga besar… Tiara bersedia lahir batin menerima lamaran dari Jay Javier Seazon." Ucapan Tiara langsung membuat Jay puas. Dia bahkan tanpa malu menggerakan salah satu tangannya ke arah perutnya seperti mengatakan. Yes!!. Orang-orang tertawa lagi dengan sikap Jay tadi termasuk Fahri sang calon mertua.
"Saya juga berterima kasih kepada Jay karena telah mencintai saya dengan tulus, dengan sabar, selalu bisa membuat saya tersenyum ketika saya bersedih, membuat saya tertawa disetiap saya lelah, membantu saya ketika saya merasa kesulitan, Jay juga selalu ada untuk saya, dan Jay juga bisa selalu memotivasi saya, mendorong saya untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, saya berdoa kepada Allah SWT semoga Jay selalu diberikan kesehatan, dicukupkan rejekinya, disempurnakan imam dan akhlaknya, agar Jay bisa menjadi imam Tiara dan bisa menjadi pendamping hidup Tiara selamanya." Ucapan Tiara disambut kecupan kecil dipunggung tangannya. Jay seakan berkata tentu saja dia akan melakukan apapun yang Tiara inginkan. Setelah mendapat jawaban atas lamaranya. Kini Dena dan Jesica maju lagi kedepan untuk memasang cincin kepada masing-masing mempelai. Jesica bahkan memasangkan perhiasan dari seserahan yang dibawanya. Selesai acara tukar cincin, kini dilanjutkan dengan perkenalan keluarga yang dilakukan oleh Kenan begitupun Fahri yang memperkenalkan keluarganya. Tak jarang ada canda tawa di balik perkenalan mereka membuat suasana kekeluargaan semakin terasa.
"Kamu cantik sayang.." Jay tak henti menggengam tangan Tiara disaat orang-orang sudah sibuk mencicipi hidangan yang sudah disediakan.
"Akhirnya....happy ending.." Samuel memberikan selamat dengan mendatangi mereka berdua.
"Makasih Muel udah sabar jadi temen curhat." Jay memeluk sahabatnya itu.
"Sama-sama. Jadi ini cewek yang udah bikin Jay jatuh cinta berkali-kali lipat?" Muel mengucap ulang perkataan Jay tadi membuat keduanya tersipu. Dilain tempat lagi-lagi Dirga menganggu Ara yang baru saja keluar dari toilet.
"Ra..." Dirga langsung muncul dihadapan Ara.
***To Be Continue