Suara ponsel Kenan berbunyi. Meskipun tak tahu siapa dibalik telepon Kenan segera mengangkatnya.
- Halo my brother.
- Bajingan!!dimana lu Anj**Ng.
- Bukannya lu tahu?kenapa harus tanya?
- Berapa yang lu minta bang***t!!"
- Nyawa lu.
- Oke.
- Oke?kalo lu berani datang kesini seorang diri aja ga usah bawa rombongan pengajian lu itu. Gw ga butuh orang-orang Lu. Kalo lu nekat bawa mereka, lapor polisi gw habisin semua keluarga Lu.
- Oke, gw bakalan kesana sendiri.
- Gw ga percaya!!orang gw bakalan jemput lu.
- Oke dimana kita ketemu?
- Kita tahu dimana lu. Lu cukup diem aja disana 5 menit lagi orang gw datang.
- Oke. Gw tunggu.
Kenan menantang. Dia langsung menutup teleponnya. Semua orang mendengar suara Andra dengan jelas karena panggilan tadi di loudspeaker oleh Kenan. Riko kesal. Dia sendiri yang dulu menghajar Andra habis-habisan tapi kini setelah dia bebas Andra malah berulah lagi.
"Aku bakalan kesana, jemput mereka."
"Ken, bahaya."
"Ga ada cara lain kak, aku harus pergi." Kenan mempersiapkan dirinya.
"Ken..."
"Kak, kalo cara ini yang bisa aku lakuin buat bebasin keluarga aku pasti aku jalanin. Makasih kakak udah ikut aku sampe sini." Kenan dengan mata sendunya.
"Riel...sekarang saatnya kamu tepatin janji kamu. Apapun yang terjadi jangan tinggalin Ara sama adik-adiknya, jagain mommy."
"Dad...." Dariel ikut sedih.
"Ara pasti pulang." Kenan menepuk bahu Dariel keras.
"Reno, terimakasih udah bantu saya dari dulu sampe sekarang. Saya rasa tugas kamu udah selesai."
"Bos..... " Reno tak percaya jika ini akan menjadi pertemuan terakhirnya dengan Kenan. Tidak lama seseorang datang. Dia menyuruh Kenan keluar. Digeledahnya seluruh badan Kenan bahkan Kenan tak diperkenankan membawa handphone. Setelah itu mereka pergi membawa Kenan. Sementara itu Jay masih dibuat tak percaya dengan kehadiran Alyssa disana.
"Kaget ada Alyssa?aktingnya bagus ya?makannya ga salah dia jadi artis terkenal." Andra dengan bangga memuji anaknya padahal tanpa sadar dia sebenarnya sedang menghancurkan karir anaknya sendiri.
"Berkat Alyssa saya bisa masuk kantor SC." Ucapan Andra mengingatkan Ara pada kontrak eksklusif perusahaannya dengan Alyssa. Dia jadi tahu sekarang kenapa Alyssa langsung menandatangani kontrak itu padahal sebelumnya dia mengulur-ulur waktu untuk tak menerima tawaran SC menjadi brand ambassador produknya. Selain itu banyak lagi peran Alyssa. Salah satunya saat dia mengobrol dengan Kay dimana semua percakapan itu dia rekam dan dia berikan kepada Andra. Dari rekaman itu Andra jadi tahu jika kelemahan Kenan adalah Jay oleh karena itu dia mengincar Jay sebagai serangan pertamanya ketimbang anaknya yang lain. Cerita Kay waktu itu benar-benar informasi yang penting bagi Andra. Alyssa sendiri merupakan anak Andra dengan perempuan bernama Vivi yang merupakan tetangga Jesica saat ini. Mereka bercerai setelah tahu jika Andra memiliki kebiasaan yang buruk. Vivi berpindah keyakinan dan menikah dengan Eka namun mereka belum dikarunia anak. Alyssa tinggal bersama ibunya dan selama ini dia berbohong jika orang tuanya selalu sibuk jalan-jalan. Nyatanya Eka adalah seorang pengusaha furniture meskipun usahanya itu belum begitu besar. Beda lagi dengan Kevin yang lahir dari perempuan bernama Ghea. Perempuan itu mantan narapidana atas kasus pembunuhan dan meninggal dunia akibat tabrak lari 5 tahun yang lalu. Andra sendiri masih memiliki obsesi terhadap Jesica sehingga dia terus mencari tahu tentang mantan kekasihnya itu, belum lagi rasa dendamnya terhadap Kenan membuat dia terus mengawasi Kenan sejak dia keluar dari penjara, bahkan berkat Ghea Andra ingin membunuh Kenan saat itu namun usahanya selalu saja gagal. Karena usahanya yang terus menerus gagal maka Andra mencari cara lain dengan meminta bantuan anak-anaknya yang ternyata punya sisi jahat seperti dirinya. Darah jahat itu sepertinya mengalir deras di dalam tubuh Kevin dan Alyssa. Andra memang seorang psikopat dan hal itu yang selalu sahabat-sahabat Jesica ingatkan sejak dulu. Katerina bahkan sempat heran kenapa Andra menjadi sosok menakutkan dan jahat padahal dulu dia Dokter yang terhormat.
***
Dengan memakai borgol ditangannya Kenan berjalan bersama kedua pengawal Andra. Kenan tak terkejut melihat Kevin dan Alyssa disana karena dia sudah tahu sebelumnya dari Reno. Dia justru menghawatirkan Keluarganya yang duduk dengan tangan terikat. Hak yang membuat Kenan semakin pilu adalah ketika melihat anak bungsunya Kris yang menangis karena kondisi saat ini.
"Masih bisa jalan?Kirain sejak gw pukul lu cacat." Sambut Andra dengan ucapan sinisnya.
"Gw udah datang, lepasin keluarga gw sekarang."
"Jangan terburu-buru Ken, santai....duduk aja dulu." Ucapan Andra membuat pengawalnya itu menyeret kursi lalu menekan bahu Kenan untuk duduk padahal tanpa begitu pun kenan akan duduk.
"Ga ada berubahnya ya lu cuman tambah serakah aja."
"Lepasin keluarga gw." Kenan terus mengucapkan permintaanya.
"Enak aja, lu pikir gw ga tahu apa anak lu bebas dan langsung lari ke kantor polisi."
"Gw bakalan jamin soal itu. Anak-anak gw bisa tutup mulut."
"Lu ga nyapa dulu istri lu tercinta?" Andra memandangi Jesica namun Kenan tak berani. Dia tak tega melihat Jesica menangis.
"Ayo kita percepat. Apapun yang lu minta gw kasih."
"Masih pagi ini, kayanya main-main dulu enak ya." Andra kini berjalan menghampiri Kris.
"Uh sayang...jangan nangis..." Andra menggendong Kris namun anak itu tahu jika Andra bukan ayahnya. Kris terus menangis sesegukan. Kenan segera berontak namun badannya tertahan oleh dua pengawal Andra yang berdiri disisi kanan dan kirinya.
"Denger-denger jurnalis gw lu ancurin jarinya, gimana kalo jari Kris juga gw abisin?dia belum bisa ngitung kan?"
"Ndra.. please jangan." Jesica memohon.
"Gw yang ngelakuin itu, jangan siksa Kris. ilangin aja jari gw." Kenan menawarkan diri membuat Andra langsung mengarahkan pandangannya pada Kenan.
"Wow...Daddy. Jadi jari Daddy yang mau dipotong Kris." Andra antusias mengajak ngobrol Kris. Dia benar-benar gila.
"Oke kita mulai." Andra meletakkan lagi Kris di kursinya dan pergi menemui Kenan. Kedua pengawalnya langsung memegangi kedua tangan Kenan.
"Kita liat kalo Ken ga punya tangan, Jesica masih sayang ga ya.."
"Ndra... please please jangan...." Jesica memohon lagi.
"Aku udah muak sama pembelaan kamu sama cowok Bangs***t ini!!." Andra memaki Kenan kemudian dengan pisau yang sudah disiapkan pengawalnya Andra mengambil ancang-ancang untuk memotong Jari-jari Kenan yang sudah pasrah terbuka diatas meja kayu.
"Ndra...Ndra...kamu boleh lakuin apa aja sama aku tapi please...jangan gini Ndra. kamu tega sama aku?kamu bilang ga akan nyakitin aku. Please...berhenti." Jesica dengan suara lembutnya mencoba membujuk Andra agar tak menyakiti suaminya.
"Sayang...udah ini aku bakalan bawa kamu ketempat tidur dibanding duduk disitu. Aku habisin dulu penganggu ini!!" Andra kembali menatap Kenan dengan tajam dan dalam sekejap pisau itu sudah berada diatas kayu.
***To be continue.